TRANSTIPO.COM, Mamuju -Pasca pencoblosan Pilkada serentak tahun 2020, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah(Forkopimda ) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar konferensi pers, Jumat 11 Desember 2020.
konferensi Pers digelar di rumah jabatan (Rujab) gubernur dimana hadir selaku tuan rumah Gubernur Sulbar Ali Ball Masdar, Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno, Danrem 142 tatag Brigjen TNI Firman Dahlan, Ketua DPR Sulbar Suraidah Suhardi, Kabinda Sulbar Bagus Suryo Nugroho, Kepala BNN Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto, Ketua Bawaslu Sulfan Sulo dan para Kepala dinas Provinsi Sulbar.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Sulbar melalui Kabid Humas AKBP Syamsu Ridwan menjelaskan bahwa pada semester 3 dan 4 sebelum pilkada, Kabupaten Mamuju masuk dalam 10 besar daerah rawan Pilkada, namun prediksi kerawanan tersebut terbantahkan dengan pelaksanaan pilkada yang aman dan damai.
“Awalnya Mamuju ini masuk dalam daftar 10 besar daerah rawan Pilkada, namun Alhamdulillah hal tersebut terbantahkan dengan pelaksanaan Pilkada di 4 Kabupaten yang secara keseluruhan berlangsung dengan sangat aman dan damai”, kata AKBP Syamsu Ridwan.
Ia juga mengatakan, terkait peristiwa perkelahian yang terjadi pada hari pencoblosan di Pasangkayu hal tersebut tidak termasuk dalam ancaman Pilkada namun murni kasus perkelahian yang telah berproses secara hukum dan kekeluargaan, tutur Kabid Humas.
Di akhir kata, ia meminta kepada seluruh paslon ataupun simpatisan untuk tidak mengadakan pesta kemenangan atau euforia berlebihan mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan untuk hasil pemilihan resmi agar menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi Pemilihan Umum sebagai lembaga yang memiliki wewenang dalam mengumumkan paslon terpilih.