TRANSTIPO.com, Mamuju – Jika menghitung waktu, baru sekitar tiga bulanan Polda Sulbar hadir di Sulbar ini.
“Saya sendiri baru tiga bulanan bertugas di Sulbar ini, sejak saya diangkat sebagai Kapolda Sulbar. Kalau pejabat Polda yang lainnya baru pas tiga bulan,” begitu salah satu bahan pengantar Polda Sulbar Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto dalam diskusi dengan awak media di Warkop 89 di Jalan Andi Makkasau Mamuju, Senin malam ini dari pukul 21.00 – 22.45 wita, 26 September 2016.
Dialog ini—atau tepatnya ngopi bareng—atas inisiasi pihak Polda Sulbar. Kapolda Lukman Wahyu hadir bersama jajarannya, termasuk Kapolres Mamuju Sonny Mahar Budi. Sekitar 30 wartawan dari perlbagai media—cetak, elektronik, dan online—yang menghadiri dialog ini.
Lukman Wahyu mengawali dialog ini menyilahkan wartawan di Mamuju ajukan pertanyaan. Lima pananya pertama dari pihak wartawan mencecar pertanyaan kepada Kapolda Sulbar. Setelah itu Kapolda Wahyu menjawab dengan detail, diselingi guyonan yang mengundang tawa.
Ada yang bertanya tentang akses informasi dari pihak Polres Mamuju yang dianggap kurang terlayani kepada wartawan media elektronik. Kapolda kemudian menjawab, “Semua wartawan dilayani, tidak dibeda-bedakan. Kapolres sekarang ini sangat terbuka pada media,” kata Lukman Wahyu ketika menjawab pertanyaan Ghusni, wartawan lokal Mamuju untuk salah satu tv nasional.
Begitu pun tentang pertanyaan Andreas, “Bagaimana Polda Sulbar mengatasi persoalan minimnya akses informasi di Mamasa, misalnya jaringan telekomunikasi?”
Lukman Wahyu menjawab, “Baru-baru ini kami telah kunjungan kerja ke Mamasa dan Mambi. Kami lewat Polewali ke Mamasa, lalu pulangnya kami lewat Mambi dan berdialog dengan warga di sana. Setelah itu kami terus ke Aralle dan Tabulahan hingga tiba kembali di Mamuju.”
“Saya sudah janji kepada masyarakat Mamasa waktu kunjungan kerja saya kemarin. Kita akan dorong akses transportasi dan akses komunikasi. Tapi semua itu akan percuma jika akses transportasi tidak mendukung,” jelas Lukman.
“Tinggal Kecamatan Kalumpang yang saya belum kunjungi,” kata Kapolda Sulbar berbintang satu ini.
Andika, wartawan berita salah satu tv di Jakarta, “Menjelang Pilkada, bagaimana Polda Sulbar dan Polres mengatasi akun-akun palsu yang ada di media sosial, seperti di facebook?
“Kita harapkan jangan ada yang mancing-mancing, kepada rekan-rekan wartawan juga kami berharap itu. Masalah akun-akun palsu saya akan perintahkan kepada tim saya untuk mengontrol. Itu sangat gampang dan kita harus tindak, tidak boleh tidak,” tutup Lukman.
Lukman Wahyu menjelaskan bahwa memang di Pilkada itu selalu ada titik-titik rawan, dan itu sudah diantisipasi. “Karena itulah, salah satunya, kami ajak wartawan untuk bedisikusi, apa yang bisa jadi masukan,” pinta Kapolda.
Menurut Kapolda, daerah ini kan sangat menjunjung nilai-nilai budaya Mandar. “Budaya Mandar harus kita angkat tinggi-tinggi,” pesan Kapolda Sulbar Lukman Wahyu.
ANDI ARWIN/SARMAN SHD