Wisatawan mancanegara sedang mandi MIPPASSEQ—mandi dengan selembar sarung tutupi separuh badan sang perempuan—di Pantai Mampie, Wonomulyo, Polman, Rabu, 2 Agustus 2017. (Foto: Media Center PIFAF)

TRANSTIPO.com, Polewali – Ada yang berbeda ketika para wisatawan Polewali Mandar International Folk And Art Festival (PIFAF) tour ke Pantai Mampie, Galeso, Wonomulyo, Polman, Selasa, 2 Agustus 2917.

Selain menanam bibit magrove dan maasing (bermain gasing), para turis peserta PIFAF ini juga sekalian menikmati keindahan pantai dan laut lepas di pantai bahari Mampie.

“Mampie beach,” sebut para turis itu.

Suatu kebiasaan para turis yakni berenang, surfhing diving di laut Pantai Sanur dan Kuta Bali dengan mengenakan kostum budaya barat adalah hal lumrah.

Namun saat para perempuan turis peserta PIFAF ini berada di Mampie, mereka justru belajar mencoba pakaian dalam budaya masyarakat perempuan Mandar yang tinggal di pesisir pantai. Mippasseq atau mandi mengenakan sarung—suatu hal yang tak biasa bagi wisatawan ini.

Mandi di laut selaksa mandi di sumur dengan pakaian mippasseq. Ini yang dipelajari oleh wisatawan. Mereka mandi di laut lepas dengan pakai sarung.

“Bagi perempuan Mandar di desa, mandi di sumur, sungai, dan laut. Seru. Kita pakai sarung, nyaman. Kedua ujung sarung diikat ke tubuh agar kuat dan bebas berenang. Kita pakai sarung merasa nyaman. Air laut meresap ke badan. Turis ini kita lihat belajar pakai sarung dan sangat senang,” jelas Yulianti, warga Mampie.

Zabir, Himpunan Pramuwisata 2007 menilai, budaya tersebut adalah ciri khas masyarakat lokal ketika sedang mandi di sungai dengan pakai sarung mippasseq.

Ini membedakan dengan ciri sarung Bali, bule menghargai budaya jika mereka mengetahui banyak dan menerima informasi buadaya lokal tersebut.

“Kita dominan mandi di sungai Mandar. Setelah mandi di sungai besar untuk kebersihan badan, lalu menggali sumur di pinggir sungai untuk penyulingn air bersih. Ini disebut sawer di sungai,” kata Zabir.

FRENDI CHRISTIAN/SARMAN SHD

4 KOMENTAR

  1. Oo ! Daeng, Ajakkasi Tallupai anak ogie, jokka sompe ,sappai atuogeng rikamponnan taue , tana menree ( mandar ) dengan tekad ,merait sukses dan berhasil , Oo ! Sappo ajakki tallupai berterimah kasih pada Daentta H.A.Ali Baal Masdar , Yang banyak membuka peluang berbisnis di daerah ini di Polewali mandar, terkhusus wonomulyo jaya, Oo daeng kapan polewali terkhusus pantai bahari di buka, dengan pasilitas bermain yang di senangi oleh masyarakatta, kami akan menunggu sampai daeng mendatangkan kapal-kapal peri ,penyebbarangan ke pulau jawa, kalimantan, sumatra malaysia dan singapur, yang dulu kita dapat meraitnya sampai kita terkenal di kota daen makkasar dan pare-pare terkalahkan , atas keberhasilan polewali mandar waktu itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini