
TRANSTIPO.com, Mamuju – Politik itu kejutan. Sama hal apa yang dikandungnya dalam substansi konstitusi: membangun demokrasi, merajut kesatuan Rakyat, dan yang paling pokok demi kesejahteraan hidup bersama. Lain dari itu, varian yang tak penting. Walau terkadang varian-variannya seolah itulah yang utama.
Mamuju kini telah menemukan satu pasang kandidat yang oleh sebagian orang — terutama sebulan belakangan — menjadi kejutan. Mengapa Yuki Permana?
Ya, Yuki, calon Wakil Bupati yang mendampingi Sutinah Suhardi sebagai petahana: Calon Bupati Mamuju di Pilkada 2024.
Politik selevel pilkada tak melulu mengambil rujukan popularitas (kesukaan) dan elektabilitas (asumsi tingkat keterpilihan). Cemistry juga hal penting menentukan siapa layak pasangan siapa dalam seiring sejalan di pilkada.
SDK — dan tentu kita semua tahu — sebagai mentor politik Sutinah, menemukan tandem keserasian Tina – Yuki di Pilkada Mamuju kali ini. Hasrat menang dan potensi menang tentu jadi pendekatan utama kajian politik SDK.
Setelah saya tahu sebulan lebih lalu Dr. Hj. St. Sutinah Suhardi, SH, M.Si dan Yuki Permana, SE akan satu perahu di Pilkada Mamuju 2024, upaya konfirmasi ke kalangan terbatas mempertebal kebenaran itu, walau saat informasi tersiar terbatas, tak sedikit pihak kurang percaya.
Dan, percayalah hari ini, Rabu, 28 Agustus, Tina – Yuki resmi mendaftar di KPU Mamuju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju.
Hari-hari ini, Tina dan Yuki tentulah telah memantapkan diri hendak membawa Mamuju lebih keren di pemerintahan barunya kelak, jika memenangi pilkada.
Keunggulan di atas kertas, pasangan ini ada incumbent (petahana), ibu Sutinah. Modal besar dalam politik ia punyai.
Dan, kabar sumir, calon lawannya bukan orang lain: Ado Mas’ud — Wakil Bupati Mamuju, tandem Bupati Tina selama 2020-2024. Kabar yang beredar, esok, Kamis, 29 Agustus, pasangan Ado Mas’ud Haji Damris akan mendaftar di KPU Mamuju.
Jika ini selesai, pascapendaftaran dan penetapan paslon keduanya di tengah September nanti, maka hari-hari nanti kita disuguhkan politik saling ‘berhadap-hadapan’.
Ramainya pengantar Tina dan Yuki ke KPU Mamuju, Rabu siang, bukan semata dibanjiri simpatisan, tapi kader partai dari sejumlah 13 partai yang mengusungnya (Demokrat, Gerindra, PKS, Nasdem, PBB, Hanura, PAN, Partai Buruh, Gelora, PKB, Partai Ummat, PSI, dan PPP) seolah mengingatkan kembali tentang isu santer potensi bupati Tina akan melawan ‘kolom kosong’ di pilkada terbaru.
Tapi semua telah terang, akan terjadi partarungan normal di Pilkada Mamuju: ada petahana, ada lawannya.
Lawannya akan junawa manakala menengok gurita partai yang mengusungnya secara nasional: PDIP dan Golkar. Partai ini adalah pemenang teratas di Pileg 2024 yang lalu.
Jika jangkar nasional partai ini terkapitalisasi secara lokal di Mamuju misalnya, bukan tidak mungkin Ado – Damris bisa beri efek kejutan.
SARMAN SHD