
TRANSTIPO.com, Mamuju – Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Provinsi Sulawesi Barat mendatangi Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) untuk menanyakan batalnya pertemuan antara DPRD Sulbar dengan Balai Pembangunan Jalan dan Jembatan, Mamuju, 25 April 2017.
Inti persoalan yang dipertanyakan oleh POSPERA Sulbar adalah persoalan pembangunan tanggul di Kabupaten Mamasa yang telah mengalami kerusakan berat. Kunjungan lembaga ini kekantor dewan diterima langsung oleh Ketua DPRD Sulbar H. Andi Mappangara, S.Sos.
Sebelum pertemuan itu berlangsung,Rustam, ketua lembaga itu mengatakan kepada sejumlah media, kami datang ke sini dengan maksud untuk menanyakan mengapoa rapat yang sudah diagendakan itu selalu batal.
“Ini sudah ketiga kalinya batal, makanya kami datang ke Kantor DPRD Sulbar ini,” kata Rustam, Ketua DPO PORPERA Sulbar.
Rustam menambahkan, kami dari POSPERA berharap rapat antara DPRD Sulbar dengan pihak balai jangan ditunda-tunda lagi. “Masak tidak ada waktu untuk membahas persoalan yang sangat serius ini,” tegas Rustam sedikit kesal.
“Kami dari POSPERA akan selalu mengawal pekerjaan yang dikerjakaan oleh balai, di antaranya tanggul yang ada di Mamasa, Palippis, dan di Mapilli. Jumlah anggaran yang diturunkan itu sekitar Rp 1 triliun pertahun. Makanya kami ingin kawal pekerjaan yang dikerjakan oleh balai agar Rp 1 triliun itu tak sia-sia,” urai Rustam lagi.
Seusai pertemuan antara POSPERA dengan KETUA DPRD Sulbar, Andi Mappangara kemudian menjelaskan isi pertemuan itu. “Kedatangan teman-teman dari Posko Perjuangan Rakyat untuk mempertanyakan kenapa pertemuan antara Anggota DPRD Sulbar dengan balai itu dibatalkan, padahal mereka sudah jauh-jauh hari siap untuk melakukan pertemuan itu,” kata Ketua DPRD Sulbar ini.
Selaku ketua dewan, kata Andi Mappangara lagi, “Saya mengatakan batalnya pertemuan hari ini (Selasa, 25 April, red) karena ada sesuatu hal yang sangat penting yang wajib dihadiri oleh Ketua Komisi III di Jakarta hari ini.”
Olehnya itu, jelas Andi Mappangara, “Saya ambil keputusan bahwa pertemuan yang direncanakan pada hari ini dengan pihak balai bersama teman-teman dari POSPERA, selaku wakil dari masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, ditunda dan Insya Allah akan dilaksanakan pada hari Jumat yang akan datang.”

Menjawab pertanyaan kru media, Andi Mappangara juga jelaskan soal pekerjaaan Balai yang ada di Palippis, Majene. “Kami dari DPRD Sulbar nilai pekerjaan yang ada di Palippis itu salah besar, dan kita anggap perencanaan dari pihak Balai tak beres,” kata Andi Mappangara.
Begitupun, katanya lagi, pembangunan tanggul yang ada di Mamasa. “Yang di Mamasa itu ditengarai tak sesuai dengan bestek, kualitasnya kurang bagus. Makanya cepat rusak padahal baru beberapa bulan selesai dikerjakan. Itulah kami mau melihat apakah pihak perusahaan dan juga Balai ini sudah melakukan sesuai dengan bestek atau tidak,” urai Andi Mappangara dalam nada bertanya.
Apakah akan dibentuk tim khusus mengenai sejumlah persoalan itu? Ketua DPRD Sulbar Andi Mappangara menjawab, “Itu tergantung dari kesepakan dalam pertemuan Jumat mendatang. Kalau tak ada solusi yang dibuat dalam pertemuan itu nanti, kami selaku Anggata DPRD Sulbar akan menidaklanjuti dengan bentuk tim.”
Tapi dalam hemat pikir Andi Mappangara, “Kami berharap ada solusi yang dilahirkan dalam rapat tersebuat sesuai dengan kesepakatan bersama,” tutup Andi Mappangara. Advertorial
HUMAS/SEKERTARIAT DPRD SULBAR