Sore tadi, ketika perhatian banyak orang tertuju ke Jakarta—pasca sidang MK yang memenangkan ABM-Enny di Pilgub Sulbar—Mentan RI mendarat di Mamuju.
TRANSTIPO.com, Mamuju – Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman untuk kali ketiga melakukan kunjungan ke Sulawesi Barat. kunjungan kali tepat pada Rabu, 26 April 2017. Menteri Amran tiba di Mamuju dengan menggunakan pesawat helikopter. Lelaki Bugis, Sulsel, ini mendarat di Lapangan Merdeka Mamuju tepat jam 3.30 sore.
Mentan ini datang dengan rombongan super mini, dan ia disambut oleh Asisten Administrasi Umum Pemprov Sulbar, Djamila Sugianto. Dalam penjemputan itu, Jamila didampingi oleh Kapolda Sulbar Brigjen Pol. Nandang, Danrem 142 Tatag Sumantri H, dan sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sulbar.
“Kunjungan Mentan ke Sulbar kali ini dalam rangka penguatan komoditas strategis di Sulbar,” kata Amran Sulaiman kepada sejumlah wartawan di Mamuju, sore tadi.
Dari Lapangan Merdeka, Mentan Amran kemudian menuju ke Hotel Maleo, tak jauh dari tempat parkir helikopternya. Beberapa menit kemudian, di Lepa-lepa, Hotel Maleo, Amran Sulaiman menerima sejumlah pertanyan dari wartawan.
“Khusus Sulbar, selain penguatan komoditas strategis, juga penguatan pangan seperti meningkatkan produksi padi. Diharapkan tahun ini Indonesia tak lagi impor jagung, dan itu merupakan mimpi bangsa Indonesia di bidang pangan. Tahun ini telah diprogramkan 1 juta hektar di seluruh Indonesia, termasuk di Sulbar,” urai Amran.
Masih penjelasan salah satu menteri ‘kesayangan’ Presiden Joko Widodo ini, “Alhamdulillah, saya menerima laporan bahwa besok kita akan panen di tengah sawit,” kata Amran.
Menjelang bulan Ramadhan, Amran Sulaiman uraikan bahwa menyambut bulan suci ini, Kementan telah persiapkan stok 2 juta ton lebih beras, 40 ton daging, 400 ribu ton gula, dan 138 ton jagung. “Dengan demikian akan menjamin kebutuhan pangan kita,” katanya.
Untuk hal itu, Mentan Amran Sulaiman telah betuk satgas pangan. Dengan satgas ini, katanya, telah berhasil menyebloskan 40 orang yang terindikasi mafia pupuk. Tak hanya itu, aku Amran, oknum tindak penggelapan cabe dan beras oplosan juga telah dibekuk kepolisian setempat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Sulbar, Hamzah, mengemukakan, keinginan Menteri Pertanian RI menjadikan Sulbar sebagai daerah komoditi jagung. Ini akan jadi harapan yang luar biasa besar bagi petani kita.
Jagung, kata Hamzah, merupakan komoditi sentra di Sulbar, khususnya di tiga kabupaten yakni Mamuju, Mamuju Tengah, dan Mamuju Utara.
“Komoditas jagung merupakan komoditas unggulan nasional, dan di Sulbar sangat mudah kita kembangkan karena disenangi oleh masyarakat. Di tahun 2016 ada kenaikan produksi di atas 200 ribu ton lebih, dan tahun ini target 400 ton lebih,” kata Hamzah.
Kadis Pertanian Hamzah, yang ikut mendampingi Mentan Amran menambahkan, keinginan pak menteri agar kiranya Provinsi Sulbar memiliki nilai tambah, atau tak hanya fokus pada komoditi jagung, tapi di bidang peternakan juga harus diciptakan produk baru daging sosis.
“Ada nilai tambah di situ. Kita tak menjual jagungnya begitu saja, tapi paling tidak harus diolah menjadi bahan pakan di sini lalu kita suplai, dan kita olah lagi ternaknya jadi daging atau bikin produk sosis. Ini nilai tambah yang saya maksud,” urai insiyur Hamzah.
Untuk diketahui, besok Kamis, 27 April Mentan akan meninjau pabrik CPO milik PT Surya Lestari II di Pulohu, Mateng. Termasuk meninjau pabrik pengolahan minyak goreng milik PT. Tanjung Sarana Lestari di Desa Ako, Kecamatan Pasangakayu, Matra. Pula akan meninjau pabrik CPO di Desa Pasangkayu, Matra.
FARID/HUMAS PEMPROV SULBAR