TRANSTIPO.com, Mamuju – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknasbud) Sulbar melakukan pelatihan media sosial bagi para pelajar tingkat SMA/SMK/MA se-Sulbar.
Kegiatan ini berlangsung di d’Maleo Hotel & Convention Mamuju pada Rabu malam, 19 Juli 2017.
Kegiatan ini juga sekaligus melakukan Sosialisasi GNRM (Gerakan Nasional Revolusi Mental) melalui Medsos (media sosial) bersama pelajar dan nitizen, diikuti sebanyak 56 peserta dari 24 sekolah, mewakili tiga kabupaten di Sulbar, yakni Mamasa, Majene dan Mamuju.
Mewakili kepala dinas, Kepala BPTKP Diknasbud Sulbar, Drs. Jawaruddin, M.Pd, dalam dalam sambutannya mengatakan, “Kami dari Diknasbud Sulbar mengapresiasi Kemenkko PMK atas adanya kegiatan yang dilaksanakan di Sulbar. Mudah-mudahan di masa datang bisa diakomodir semua kabupaten, atau enam kabupaten di Sulbar ini.”
Menurut Jawaruddin, kegiatan pelatihan media sosial ini sangat bermanfaat bagi peserta, apalagi kini di era teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang cepat. Ia menghimbau kepada seluruh peserta agar serius mengikuti kegiatan pelatihan ini.
“Kemajuan suatu Negara, salah satunya, ditandai dengan kemajuan teknologi informasinya. Oleh karena itu, kegiatan kita pada hari ini, sangat bermanfaat kepada anak-anakku sekalian. Kepada anak-anakku sekalian, saya mengharapkan serius mengikuti kegiatan ini. Karena beruntunglah kalian bisa dipanggil di kegiatan ini. Jangan sia-siakan kesempatan ini,” pinta Jawaruddin.
Sebelum menutup sambutannya, ia juga menghimbau kepada guru pendamping agar dapat membimbing para peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan media sosial ini.
“Dan, saya juga mengharapkan kepda teman-teman guru agar bisa membimbing anak-anak kita ini supaya nantinya bisa menjadi narasumber bagi teman-temannya di sekolah,” kata Jawaruddin sebelum membuka secara resmi kegiatan pelatihan media sosial ini.
Ditempat yang sama, Asisten Deputi Pembinaan Umat Beragama, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Drs. H. Sahlan, M.Si mengatakan, kegiatan pelatihan media sosial bagi pelajar merupakan rangkaian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang diprakarsai oleh Kemenko PMK RI.
“Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2016, bahwa Kemenko PMK mendapat mandat dari Presiden agar mensosialisasikan dan memasyarakatkan GNRM. Ini merupakan tahun yang ketiga karena sebenarnya GNRM sudah ada sejak tahun 201,” kata Sahlan kepada sejumlah wartawan.
Menurut Sahlan, tujuan pelaksanaan pelatihan media sosial bagi para pelajar ini sesuai dengan aksi Gerakan Nasional Revolusi Mental yang diharapkan dapat memasuki seluruh lapisan masyarakat.
“Mengingat pelajar itu juga bagian dari masyarakat yang bisa turut membangun bangsa ini melalui GNRM. Apalagi generasi sekarang ini pintar memainkan peran melalui media sosial. Sehingga diharapkan kepada pelajar dalam penggunaan media sosial itu ada batas-batas yang harus sesuai dengan aturan dari sisi Akhlak, budi pekerti, dan pendidikan itu bisa berjalan dengan baik ke masyarakat. Jangan menggunakan media-media yang hoax yang isinya fitnah, mengadu-domba antar sesama. Itukan tidak baik,” jelasnya.
Oleh karena itu, masih urai Sahlan, pentingnya kegiatan ini sehingga nanti masyarakat terpelajar di sekolah-sekolah, khususnya yang ada di perkotaan, bisa mensosialisasikan kepada generasi yang seusianya sehingga penggunaan media sosial lebih mendidik. Advertorial
ZULKIFLI