TRANSTIPO.com, Polewali – Sanggar seni lokal yang berasal dari berbagai daerah di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) unjuk kebolehan di malam pertama pelaksanaan kegiatan Polewali Mandar Internasional Folk and Art Festival (PIFAF) 2019, digelar di Lapangan Basket Sport Center Kelurahan Madatte, Polewali, Polman, Kamis, 1 Juli 2019, yang dimulai sekitar pukul 20.00 WITA.
Penampilan perdana pada ajang bergengsi itu diisi berbagai tarian khas dari beberapa daerah di Sulbar. Segala rupa seni dari Polman dan Kabupaten Mamuju ikut meriahkan suasana PIFAF.
Pada semalam itu, Mamuju misalnya menampilkan tarian yang bertajuk “Cerita Sumur Tiga Rasa di Pulau Karampuang”.
Tak hanya itu, perwakilan dari ibukota Provinsi Sulbar ini juga menampilkan sanggar seni Tipalayo Mammesa yang bertajuk Ateu Dzi Pulau Karampuang.
Selain itu, tampil pula sanggar seni At-taqwa, Sambu Bali, Dance Kreatif, Siammasei Limboro, Sulapa Appe, Pa’gabus, Kosaster Siin Unasman dan juga Anugerah Putra-Putri Pariwisata Polman 2019.
“Untuk agenda malam pembuka, delegasi setiap negara hanya mengikuti welcome dinner di rumah jabatan Bupati Polman,” terang Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pariwisata Polman Andi Masri.
Di malam kedua, kata Masri, ada empat negara dijadwalkan akan menghiasi panggung utama PIFAF, diantaranya delegasi Equador Fuego Marlaco dengan tarian, Arts and Culture association Timur Furak dari Timor Leste, Folklore Ensemble Kopsniciar dari Slovakia, dan Indonesia yang diwakili Assamalewuang Tomalolo Tomakappa (ATT-Apkasi).
Selama sepekan berada di Bumi Tipalayo, delegasi tujuh negara ini akan mengunjungi beberapa kecamatan di Kabupaten Polman, yakni Kecamatan Tapango, Limboro, Mapilli dan Bulo, juga Pantai Bahari saat pembukaan Festival Sandeq Race tanggal 7 Agustus mendatang.
“Ini dilakukan agar masyarakat yang berada di kecamatan bisa menikmati PIFAF, meski tak bisa berkunjung ke lokasi pagelaran,” kata Masri, seperti dalam rilis bagian humas panitia acara yang bergengsi ini.