TRANSTIPO.com, Mamuju – Kondisi Rumah Sakit Umum (RSU) Regional Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) saat ini masih butuh banyak pembenahan. Hal itu menjadi masukan dan arahan Pj. Gubernur Sulawesi Barat Irjen Pol Carlo B Tewu kepada jajaran Direksi RSU Regional Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Masukan dan arahan itu Carlo Brix Tewu sampaikan pada saat pemaparan program prioritas OPD di lantai 2 Kantor Gubernur Sulbar, Senin, 6 Maret 2017.
“RSU Regional Sulbar masih harus melakukan banyak pembenahan. Selain itu, pihak RSU Regional harus memberikan pelayanan maksimal agar masyarakat Sulbar tak lagi menjadikan rumah sakit di Makassar, Sulsel, sebagai tempat rujukan. Dengan demikian masyarakat Sulbar tak lagi kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,” urai Carlo B Tewu.
Gubernur Carlo Tewu menekankan, sejak awal ketika saya melihat pembangunan gedung RSU Regional ini, sebetulnya belum layak dijadikan rumah sakit rujukan karena struktur pembagunan tak sesuai dari segi keamanan dan kondisi cuaca yang gampang mengundang bajir dan lumpur dari atas bangunan. Hal ini akan berimbas pada ketidaknyamanan pasien yang sedang dirawat.
Carlo Tewu yang juga Deputi V Bidang Kamtibmas Kementerian Koordinator Polhukam RI ini juga menyoroti kondisi kamar rumah sakit yang tak sesuai harapan. Katanya, kamar yang ada saat ini baru mencapai 39 persen. Kepada pengelola RSU Regional, Carlo tanyakan kendala apa saja yang menghadang sehingga pengguna kamar yang sedang inap tak mampu mencapai target, 50 persen.
“Pasien yang dirawat di RS Regional ini tentunya tak puas dengan pelayanan rumah sakit sehingga satu-satunya jalan ialah meningkatkan kualitas pelayanan. Kalau saya jadi direktur, bagaimana caranya itu agar minimal 60 persen atau mencapai target,” kata Carlo seolah menantang jajaran Direksi RSU Regional itu.
Direktur RSU Regional Sulbar dr. Asram Masdi kemudian memaparkan, pihak rumah sakit sudah berupaya semaksimal mungkin memberikan standar pelayanan kepada pasien yang juga masyarakat Sulbar. Salah satu program yang diterapkan dalam tiap tahunnya, yaitu mengadakan sarana dan prasarana serta peningkatan sumber daya manusia itu sendiri. Selain itu, kata Asram Masdi, dilakukan prioritas peningkatan kapasitas dari setiap bagian dan perawat-perawat yang ada.
“Kita sudah laksanakan pelayanan standar sesuai dengan fungsi RSU, yaitu menjadikan RSU ini menjadi rumah sakit rujukan dan kebanggaan masyarakat Sulbar sehingga tercipta suasana aman dan nyaman,” jelas Asram Masdi di hadapan Gubernur Carlo.
Sesuai pemaparan Direktur RSU Regional Sulbar, fasilitas rawat inap RSU Regional Sulbar terdiri dari: 95 kamar (ruang VVIP 2 kamar, ruang VIP 2 kamar, ruang kelas I sebanyak 14 kamar, kelas II sebanyak 8 kamar, kelas III sebanyak 56 kamar, ruang isolasi 7 kamar, dan ruang ICU 4 kamar. Turut mendampingi Pj. Gubernur Sulbar Carlo B Tewu dalam agenda pemaparan ini yakni, Staf Ahli Gubernur Sulbar Drs. Darno Majid dan H. Ibrahim. Advertorial
FARID/HUMAS PEMPROV SULBAR