TRANSTIPO.com, Mamuju – Menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, 15 Februari 2017, Pemprov Sulbar menggelar pertemuan dengan 14 Konfederasi dari Pitu Ulunna Salu dan Pitu Ba’bana Binanga, Minggu malam, 5 Februari 2017.
Pertemuan ini diberi nama Silaturahmi dan Penguatan SIPAMANDAQ, dengan tema: Bersama Kita Sukseskan Pilkada Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017.
Acara ini dihadiri oleh Konfederasi 14 Adat di Pitu Ulunna Salu dan Kerajaan di Pitu Ba’bana Binanga, Gubernur Sulbar (2006-2016) Anwar Adnan Saleh, Gubernur Sulbar Carlo B Tewu, Sekda Sulbar Ismail Zainuddin, Kapolda Sulbar Brigjen Pol Nandang, Kabinda Sulbar H Hamzah, Bupati Mamuju Habsi Wahid, Bupati Matra Agus Ambo Djiwa, Wakil Bupati Majene Lukman, Sekda Mateng Askary, Forkopimda masing-masing kabupaten, Anggota DPRD Sulbar, Ketua DPRD Mamuju Hj. St. Suraidah Suhardi, Anggota DPRD Mamuju, Kepala SKPD lingkup Pemprov Sulbar, kepala-kepala instansi vertikal, Ketua KPU Sulbar Usman Suhuriah, Ketua Bawaslu Sulbar Busran Riandy, para tokoh Agama, dan sejumlah undangan lainnya.
Penjabat Gubernur Sulbar Carlo Brix Tewu ketika beri sambutan, dirinya menyayangkan ketidakhadiran tiga Paslon dalam Pilgub Sulbar 2017 dalam acara ini.
“Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar seharusnya hadir malam ini, tapi karena sibuk dengan kegiatan, ketiga Paslon tersebut tidak sempat hadir dalam kesempatan ini,” kata Carlo Tewu.
Dalam proses pelaksanaan Pilkada di Sulbar ini, Carlo Tewu dalam kapasitasnya selaku Penjabat Gubernur Sulbar meminta kepada KPU, Bawaslu, TNI dan Polri dan jajarannya agar pelaksanaan Pilkada dapat berjalan aman dan tertib.
Carlo juga meminta kepada seluruh tamu undangan dan masyarakat Sulbar untuk tetap menjaga kekerabatan, kekeluargaan dan kebersamaan meski berbeda pilihan dalam Pilkada nanti.
“Sebagaimana kita ketahui ada tiga Paslon di Sulbar ini. Dengan ketiga Paslon ini, akan membawa masyarakat kita terbagi dalam tiga kelompok, yang masing-masing mempunyai strategi dan agenda tersendiri-sendiri. Tapi saya mohon kepada bapak/ibu, sekalian dan peran para Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat agar kekeluargaan, kekerabatan dan kebersamaan Sulbar jangan terpecah karena berbeda pilihan. Pilkada tetap berjalan tetapi kekerabatan tetap harus kita pupuk,” urai Carlo.
Pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2011 partisipasi pemilih masyarakat Sulbar adalah 74,65 persen. Carlo menginginkan partisipasi masyarakat dapat lebih meningkat pada Pilgub Sulbar 2017 ini.
“Saya dan teman-teman penyelenggara Pilkada menginginkan agar partisipasi masyarakat ini akan lebih meningkat. Kalau kita bandingkan pada tahun 2011 hanya berada pada 74,65 persen pemilih. Untuk kali ini saya inginkan kepada semua yang hadir di sini, para bupati, camat, kepada desa, pemangku kepentingan, seluruh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Adat, mari kita sampaikan kepada masyarakat kita untuk datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihannya agar paling tidak tahun ini kita bisa mencapai 80 persen partisipasi pemilih,” harap Carlo.
Carlo juga berharap pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur yaag ketiga kalinya diselenggarakan di Sulbar dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
“Pengalaman pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Sulbar sebanyak dua kali, stabilitas keamanan selalu dapat terjaga dengan baik. Ini juga kita harapkan di pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur yang ketiga ini diharapkan keamanan dan ketertiban dapat jauh lebih kondusif. Tadi kita telah tandatangani komitmen bersama, bahwa semangat Sipamandaq mari kita mewujudkan dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar 2017 yang jujur, aman, adil dan bermartabat,” kunci Carlo B Tewu.
Bersambung
ZULKIFLI