Mahasiswa asal Mambi yang sedang sekolah di Polewali Mandar, tergabung dalam GPMM-PM turun jalan minta sumbangan untuk dikirimkan ke korban banjir di Mamuju, Polewali, Jumat, 23 Maret 2018. (Foto: Wahyu)

TRANSTIPO.com, Polewali – Setiap manusia selalu tertarik kepada nasib manusia lainnya. Begitulah kira-kira.

Yang punya akses ke internet, dan memiliki jejaring sosial ke Sulawesi Barat melalui dunia maya, sudah barang pasti terbelalaklah kedua bola mata melihat musibah yang terjadi di Mamuju pada Kamis, 22 Maret 2018, pagi sekitar pukul 07.00 – 10.00 Wita.

Banjir yang melanda hampir separuh dalam kota Mamuju, adalah sebuah peristiwa langkah yang mengiris hati—siapa pun dia, yang menyaksikannya, entah secara kasat maupun lewat dunia maya, internet itu.

Lalu, adakah yang tak sudi peduli?

Sebuah komunitas kecil di Polewali Mandar, tergerak berbagi kasih. “Kerumunan intelektual kecil” berasal dari pegunungan, Mambi, Kabupaten Mamasa.

Mereka berdiam dalam waktu tertentu di Polewali untuk tujuan menuntut ilmu lebih tinggi. Dalam sebuah wadah mereka berhimpun diri: Gerakan Pelajar Mahasiswa Mambi (GPMM) Polewali Mandar.

Lewat wadah berhimpun inilah, pada Jumat, 23 Maret 2018, mereka turun ke jalan ber-welas kasih kepada sesamanya, yang ia jumpai di jalan itu.

Jalinan kasih yang mereka rajut adalah uluran tangan berupa sumbangan dana. Ketika sudah terkumpul, niat anak-anak pelajar ini akan ia kirimkan ke Mamuju—sebagai bentuk peduli bersama bantu korban terdampak banjir.

Dari Polewali, Wahyu, koordinator lapangan penggalangan duit amal ini, yang mengirimkan kabar kepada kru laman ini melalui layanan WhatsApp.

“Aksi GPMM-PM ini murni sebagai bentuk perhatian kami atas bencana alam yang melanda handai tolan di Mamuju, Sulawesi Barat,” tulis Wahyu.

Bantuan warga di Polewali Mandar, tambah Wahyu, yang akan kami salurkan tak terlalu banyak. “Tapi setidaknya sedikit meringankan beban para korban banjir di Mamuju sana.”

Berapa uang yang terkumpul?

“Alhamdulillah, terkumpul sebesar Rp 1.500,000,” jawab Wahyu yang siang itu mereka mangkal di Jalan Ahmad Yani Polewali.

Saat Wahyu berkirim kabar ke laman ini, uang yang mereka kumpul itu belum sampai ke Mamuju—pada korban banjir.

“Kami mesti pastikan panitia donasi sosial yang terima di Mamuju,” sebuah alasan yang tepat.

Semoga jadi amal jariyah—untuk semuanya.

ARISMAN SAPUTRA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini