(ki-ka) Kepala Bapeda Mamuju, Bupati Mamuju Habsi Wahid, Sekkab Mamuju Suaib, dan Dandim 1418 Mamuju Muh. Imran dalam rapat evaluasi dan intensifikasi PAD di Kantor Bupati Mamuju, Senin, 21 Agustus 2017. (Foto: Humas)

TRANSTIPO.com, Mamuju – Pagi tadi, Senin, 21 Agustus 2017, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Mamuju melakukan rapat evaluasi, intensifikasi pedapatan asli daerah (PAD) triwulan II dan III bulan berjalan tahun anggaran 2017.

Rapat berlangsung di ruang pola lantai III Kantor Bupati Mamuju. Pemkab Mamuju akan mengoptimalkan PAD demi peningkatan kemandirian daerah.

Hadir Bupati Mamuju Habsi Wahid, Sekretaris Pemkab Mamuju Suaib, Dandim 1418 Mamuju Muh. Imran, sejumlah Anggota DPRD Mamuju, Kepala Bappeda Rahmat Tahir, pimpinan OPD, serta camat dan kepala desa/lurah.

Ketika membuka rapat, Bupati Mamuju sampaikan agar PAD dijadikan satu tugas prioritas.

“Kemungkinan besar saya akan menghadapkan PAD ini dengan anggaran rutin bagi OPD, lurah dan camat. Kalau memang APBD-nya, PAD tak dicapai maka anggaran rutinnya juga tak akan diberikan,” kata Habsi Wahid.

Dalam hemat Habsi, kita akan buat kebijakan itu sehingga namanya dana kontrak itu kita ambilkan dari PAD.

“Kalau tak ada PAD cair jangan dibayarkan. Ini akan saya buat seperti ini supaya ada perhatian kita semua. Kalau tak ada PAD jangan berikan perjalanan dinasnya supaya ada pemasukan PAD,” tegas Bupati Habsi.

Bupati Mamuju ini kemudian berharap kepada Sekkab Mamuju untuk buat kebijakan ini. Sebab menurut bupati, bagaimana menghadapkan PAD ini dengan tugas-tugas rutin mereka.

“Karena anggaran dari pusat itu adalah untuk membiayai anggaran-anggaran publik, seperti anggaran belanja langsung yang menyangkut kesejahteraan masyarakat. Ini saya sampaikan agar menjadi perhatian kita semua,” warning Habsi Wahid.

Habsi juga menegaskan, transaksi yang kita harapkan tak berbentuk tunai lagi. Jadi untuk kepala desa tak perlu disetor tunai, cukup masukkan langsung ke rekening khas daerah. Ini untuk mengantisipasi banyaknya penyalahgunaan anggaran yang nantinya akan menjadi temuan.

Masih Habsi, kita juga ingin sistem perencanaan online, yang ini sementara direncanakan agar ke depan bisa dilakukan perbaikan dalam waktu singkat.

Selain itu, Habsi menjelaskan, mengenai persoalan intensifikasi, pertama, tenaga pemungut di lapangan harus hati-hati, apalagi sekarang sudah ada Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

“Jangan sampai hanya karena uang kita keluar dari aturan dan masuk penjara,” tegasnya.

Kedua, sarana dan prasarana penunjang seperti parkir, pasang portal karena petugasnya belum ada. “Jangan bekerja setiap tahun itu-itu saja, buatlah inovasi,” harap Habsi.

Juga, kata Habsi lagi, intensifikasi. “Bagaimana mengintensifikasi seluruh elemen mengenai PAD, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, kontrolnya, dan evaluasi itu yang perlu dilakukan dalam rangka peningkatan PAD,” tutup Bupati Mamuju.

LISA SARI DEWI/HUMAS PEMKAB MAMUJU

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini