
TRANSTIPO.com, Polewali – Tari Paduppa oleh Sanggar Seni Beruq Beruq Polewali, menjadi sajian seremonial menyambut wisatawan Jepang di Polewali Mandar (Polman).
Minggu sore, 21 Agustus kemarin, 55 orang wisatawan dari negeri ‘Bunga Sakura’—Jepang—tiba di Polewali, ibukota Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar.
Di kota Polewali, para wisatawan ini tiba dan menginap di Hotel Ratih, Jalan Andi Depu, Polewali. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispop) Polman yang menjemput tamu dari salah satu negara termaju di dunia.
Dari Dispop Polman ada Mustari Mulla Tammaga, sekretaris dinas ini. Selain Mustari, adapula Darwin Badaruddin, Asisten II Pemkab Polman. Oleh Darwinlah yang mengalungkan Sarung Sutra Mandar kepada ketua rombongan tamu dari Jepang itu.
Ketika sudah bersantai di lobi hotel Raih itu, sapa-menyapa hadir silih berganti. Baik Mustari maupun Darwin, tentu tak menyambut dengan pakai bahasa ‘Bunga Sakura’. Karena itu, penerjemah mengartikannya dalam bahasa Indonesia.
Begitu pula sebaliknya. Tetua tour dari Jepang itu, bertutur dengan bahasa ‘ibunya’, lalu diartikan pula dalam bahasa Nasional kita. Bahasa boleh berbeda, tapi keramah tamahan adalah dambaan dan polah tingkah semua warga bangsa.
Di saat jumpa pers berlagsung, Darwin Badaruddin bilang, “Atas nama Bupati Polman, saya menerima tamu mancanegara ini yang akan berada di Polman selama lima hari, yakni Senin sampai Jumat (21-25 Agustus 2017).
Menurut Darwin, kedatangan tamu ini berdampak pada ekonomi, terutama hunian hotel. Mereka pula akan berbelanja berupa suvenir produk lokal Polman lalu dibawa ke negaranya.
Wisatawan dari Jepang ini terdiri dari dosen dan mahasiswa serta pemerhati budaya. Kata Darwin, mereka datang ke Indonesia difasilitasi oleh biro perjalanan wisata di negeri asalnya. Begitu pula ketika kembali nanti.
Dari Mustari Mulla, dijelaskan bahwa malam ini (Minggu malam, red) kami akan jamu makan malam di Cafe Beruq Beruq, Lantora, Polewali, dan akan disuguhkan pelbagai tarian dan aneka irama music.
“Senin pagi, wisatawan dari negeri matahari terbit ini akan menyaksikan lomba segi tiga perahu tradisional Mandar, Sandeq, yang akan berlangsung di Pantai Bahari Polewali. Siangnya, mereka akan mengunjungi Wisata Agro di Mapilli dan Luyo dengan menyaksikan langsung prosesi panen kakao (coklat) dan proses pengelolaannya,” urai Mustari.

Seterusnya, jelas Mustari Mulla, Rabu, 23 Agustus, mereka menuju lokasi wisata bahari di Pantai Pallipis, Kecamatan Balanipa, dan setelah itu akan menyaksikan penampilan Kuda Pattuqduq (kuda menari). Jam 12 siang, mereka berbalik ke Kecamatan Wonomulyo menyaksikan proses pembuatan coklat (es cream) yang diampuh oleh PT. Mataram, Jalan Poros Kediri.
Kamis, 24 Agustus, tamu ini akan kembali ke Lampa, Mapilli, atau tepatnya di SDN 003 menyaksikan cara siswa-siswi sekolah itu membuat makanan dan cemilan dari coklat. Setelah itu ramah tamah dengan Pemkab Polman di Hotel Ratih. Malamnya, mereka akan melakukan diskusi dengan petani dan pengusaha kakao di Polman.
“Harapan kami sebagai penerima tamu asal Jepang ini, membuahkan hasil secara ekonomi dan edukasi untuk para siswa. Kita akan perkenalkan budaya Mandar, paling tidak bisa jadi penyedia cerita indah tatkala mereka sudah kembali ke negeri asalnya,” kata Mustari Mulla Tammaga.
BURHANUDDIN HR