
Soft Opening Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso akan dilakukan pada Senin, 16 April 2018.
TRANSTIPO.com, Mamuju – Sekilas tentang polisi Hoegeng, salah satu tokoh besar yang pernah dimiliki bangsa ini. Nama lengkapnya Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Hoegeng Iman Santoso.
Jenderal Hoegeng—sapaan tokoh ini—lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 14 Oktober 1921. Bersama istrinya, Merry Roeslani, ia dikaruniai 3 orang anak.
Polisi Hoegeng diantar ke tempat peristirahatannya yang terakhir pada 14 Juli 2004. Ia meninggal pada umur 82 tahun.
Hoegeng Iman Santoso menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada 9 Mei 1968–2 Oktober 1971.
Dikutip dari laman tirto.id, 14 Oktober 2017, ia dikenal sebagai Kapolri yang jujur, bahkan teramat jujur. “Saking bersihnya Hoegeng, sampai-sampai di masa pensiun ia harus mencari tambahan pendapatan dengan bekerja sebagai host acara musik Hawaiian di TVRI sekaligus menjadi penyanyinya,” tulis laman itu.
Tentang kejujuran Hoegeng, tulis tirto.id, suatu waktu KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah berkelakar soal polisi Indonesia. “Di negeri ini, cuma ada tiga polisi jujur: patung polisi, polisi tidur, dan polisi Hoegeng.”
Untuk mengenal lebih dalam tentang polisi Hoegeng, Anda bisa membaca buku, Hoegeng: Polisi Idaman dan Kenyataan (1993). Autobiografi beliau ini dituturkan kepada Abrar Yusra dan Ramadhan K.H.
Soft Opening
Pada, Minggu, 15 April 2018, sekitar pukul 20.00 Wita, bertempat di d’Maleo Hotel & Convention Mamuju, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat menggelar konferensi pers.
Konferensi pers ini dipimpin Kapolda Sulawesi Barat Brigjen Pol. Baharuddin Djafar. Agendanya, rencana soft opening Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso yang akan dilaksanakan pada Senin, 16 April 2018.
Tampak hadir Wakapolda Sulawesi Barat dan Pejabat Utama Polda Sulawesi Barat serta tamu undangan, wartawan, dan para mitra kerja kepolisian.
“Selain soft opening yang kita lakukan besok (Senin ini, red), kita juga akan rangkaikan dengan agenda bakti sosial yang didukung oleh Mabes Polri, Rumah Sakit Bhayangkara dari Jakarta, Makassar, Banjarmasin, dan rumah sakit yang ada di Sulawesi Barat tentunya,” ujar Baharuddin Djafar.
Kapolda Sulawesi Barat ini berharap, dengan berdirinya Rumah Sakit Bhayangkara dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, khususnya masyarakat di Sulawesi Barat.
“Tempatnya sangat strategis. Fasilitasnya serba canggih. Beberapa dokter ahli dan perawat tentunya. Diharapkan rumah sakit ini akan dikelola profesional dengan motto—yang kami berikan sesuai motto Polda Sulawesi Barat—yaitu Siamasei atau satukan hati untuk saling menyayangi,” tutup Brigjen Pol. Baharuddin Djafar.
ARISMAN SAPUTRA/SARMAN SHD