TRANSTIPO.com, Topoyo – Pekerjaan taman dan pagar bisa dibilang sudah selesai. Hanya secara kasat mata, taman Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) itu tak terurus. Rerumputan meninggi.
Bangungan perpustakaan berbiaya Rp9,7 miliar ini disorot meluas sebulan terakhir lantarran bangunan ini miring, pondasinya amblas, selasarnya retak-retak, termasuk pada dinding di lantai 1 dan 2.
Sororan yang lain, mekanisme tender dan proses lainnya diduga manipulatif hingga muncul pemenang sebagai pelaksana proyek yang mulai dibangun awal 2023 lalu.
Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Mateng ini dibangun oleh CV Mattampa Jaya. Perusahaan yang beralamat di Tobadak, Mateng, Sulawesi Barat.
Direktur perusahaan ini, Haji Khairuddin, tak berbicara banyak ketika dikofirmasi di Topoyo pada Senin, 1 April. Ia lebih banyak diam.
Ia mengaku pekerjaan borongan perusahaannya itu sudah diperiksa oleh pihak BPK Perwakilan Sulawesi Barat. Diakui juga oleh sumber di Pemkab Mateng bahwa BPK telah lakukan pemeriksaan terkait bangunan perpustakaan.

Di Mamuju, Ketua Laskar Anti Korupsi (LAK) Sulawesi Barat, Muslim Fatillah, memberi pendapat kritis terkait proyek bangunan perpustakaan Mateng itu.
Kepada media ini pada Rabu, 3 April, Muslim geram atas fakta proyek pembangunan Gedung Perpustakaan da Kearsipan Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat itu.
“Kami dari LAK-Sulbar mendesak aparat penegak hukum untuk memeriksa para pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek pekerjaan perpustakaan Mateng yang diduga keras pengerjaannya sarat tindak pidana korupsi dengan indikasi banyaknya keretakan, kerusakan parah, bahkan gedung mengalami kemiringan akibat dikerja asal-asalan dan tidak sesuai spek demi meraup keuntungan besar dengan mengorbankan kualitas pekerjaan,” jelas Muslim Fatillah.
Mencermati apa yang ia ketahui terkait proses awal hingga adanya pemenang pekerjaan, Muslim mencurigai, “Ini adalah bentuk persekongkolan jahat dari kontraktor pelaksana, pengawas dan PPTK/KPA untuk merampok uang negara.”
Menurut Ketua LAK-Sulbar Muslim Fatillah, pihak kontraktor pelaksana pembangunan perpustakaan itu harus segera diseret ke pengadilan jangan sampai Kabupaten Mateng menjadi surga firdaus bagi para koruptor.
SARMAN SAHUDING
Mampus goreng trus sampai masuk ke sel bgitu memang krna di semua ji yng mau hidup dia yng punya pokja yng bisa di atur tidak ada perusahaan lain klw bukan orang nya yng di ka menangkan pada saat tender kaya tong profesional kerja nya tidak ada standar uji lab nya mateng tempat para koruptor.