Mamasa Dandani Agustusan, Politik Bola Voli

945
Foto net

Sebuah cerita berawal di sini: dari Sudirman Cup hingga dana KONI Mamasa.

Perhatian Sapri Malik pada lapangan Sepak Bola Mambi yang tak layak pakai lagi — tampak berundak.

Belasan orang diwawancara, tujuh orang bersedia menjawab pertanyaan laman ini. Berikut ulasan singkat.

TRANSTIPO.com, Mambi – Tema peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 tahun ini sungguh menggugah: “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Dengan tema sebagus ini, pandemi Covid-19 dinihilkan, meredup.

Di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, semarak HUT RI ke-77 tahun 2022, berkelindan dengan semangat segala rupa kegiatan yang diadakan di sejumlah tempat.

Pilihan bola voli sebagai salah satu jenis olahraga paling diminati Rakyat, sekaligus gelaran penyulut masyarakat berkumpul di tempat tertentu.

Seorang Haji Sudirman, dalam kapasitasnya selaku Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat dari daerah pemilihan Kabupaten Mamasa hasil pileg 2019, menjemput bulan Agustus dengan sambutan atas namanya: Sudirman Cup 2022.

Piala Sudirman ini memainkan pertandingan bola voli (putra) di lapangan tribun Mamasa kota. Peserta kejuaraan mendadak ini diikuti 20 tim yang berasal dari 17 kecamatan di Kabupaten Mamasa.

Piala Sudirman dimulai pada Senin 1 Agustus, dan berakhir 10 Agustus 2022.

Pada seremoni pembukaan kejuaraan ini, kepada media di Mamasa, “pemilik” hajatan menyebut telah menyiapkan uang Rp15 juta sebagai hadiah utama — untuk pemenang tentunya. Ditambah hadiah lainnya bagi pemain terbaik dan pengumpan terbaik.

Selain Sudirman, hadir pula Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Barat, Hamzih. Ia juga bicara kepada media.

Sudirman dan Hamzih berangkat dari Mamuju sebelum pembukaan pertandingan di Mamasa, beberapa hari lalu. Keduanya bicara terkait potensi atlet bola voli serta pembinaan pemuda di Kabupaten Mamasa.

Ketika diwawancara melalui aplikasi percakapan WhatsApp pada Kamis 4 Agustus, Sudirman dan Hamzih irit bicara — sekadar menjawab sesingkat-singkatnya. Seputar dana kegiatan, keduanya tak menjawab.

Terkait wasit misalnya, Sudirman hanya bilang, “itu dari PLN (Mamasa), wakilnya dari inspektorat.”

Siapa saja panitia lokal? “Tekhnisnya dari Mamasa,” jawab Hamzih, singkat.

Kerjasama legislator Sudirman dan Dispora yang dipimpin Hamzih, tak terendus secercah ulasan apa pun.

Tengara kerjasama terkait penggunaan dana publik atau “dana aspirasi” dewan yang melekat di OPD Dispora, malah diperoleh dari penjelasan Muhammad Sapri Malik, kini Anggota DPRD Mamasa.

“Kemarin yang datang Kadispora Sulbar (Hamzih, red), jadi di benak saya mungkin dana APBD (Sulbar). Hanya saja kalau itu, apakah dari aspirasi dan lain-lain sekaitan dengan besarannya, tidak saya tahu,” Sapri menengarai, dikonfirmasi pada Kamis 4 Agustus, pagi.

Dari sejumlah pihak di Mamasa, tak diperoleh penjelasan memadai. Terkait gelaran Sudirman Cup, Ketua KONI Kabupaten Mamasa Yusak pun minim informasi.

Informasi menarik lainnya diperoleh dari Yusak. Ia menyebutkan, anggaran KONI Kabupaten Mamasa untuk tahun 2022 yang terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang dan jasa itu 480 juta.

Dari besarnya anggaran di atas, Yusak bilang, “setara anggaran untuk Porprov (Sulbar) 2022. Sementara berproses di pemda (Mamasa).”

Ditanyakan perihal sarana olahraga yang ada di Kabupaten Mamasa, Yusak mengatakan, kalau sarana dan prasarana itu tupoksinya Dispora.

“Kalau pembinaan prestasi itu bagian KONI,” sebut Yusak, Kamis 4 Agustus.

Abai Benahi Lapangan Olahraga

Lapangan olahraga di tribun Mamasa itu terdapat garis petak dengan sepasang dua tiang, penanda lapangan bola voli. Di situlah sehari-hari warga Mamasa kota menepuk tangan karet bundar.

Ketika Sudirman Cup datang, lapangan itu pula yang dipakai memainkan olah tanding oleh parah kawula muda kabupaten di pegunungan ini.

Selain itu, di tribun lapangan Mamasa, nyaris tak ada lapangan lain yang dipermak Pemkab Mamasa.

Dewan Sapri menyebut, kalau khusus di wilayah kota Mamasa (jantung kabupaten), ya, hanya di lapangan tribun Mamasa itu.

“Lapangan yang dibangun yang bersumber dari APBD kabupaten, karena jika jelas itu sumbernya APBD maka secara otomatis itu aset pemda.

Pembenahan saspras (sarana dan prasarana) olahraga penting didahulukan sebelum melakukan pembinaan atlet olahraga.

“Pembenahan saspras dulu-lah yang harus penting, karena biar bakat-bakat atlet bagus tapi tidak ada saspras, percuma juga,” demikian Sapri dalam keterangan tertulisnya.

Apakah ada lapangan bola voli yang pernah dibenahi oleh Pemkab Mamasa atau Pemprov Sulawesi Barat?

“Sepengetahuan saya, tidak ada pi,” jawab Sapri.

Adakah lapangan bola voli di Kabupaten Mamasa yang dinilai standar nasional?

“Kalau lapangan voli banyak, tapi kelayakan untuk ditempati bertanding sangat kurang, itu pun lapangan yang lumayan bagus (banyak) tapi rata-rata milik pemdes bukan bangunan pemda,” jelas Sapri lagi.

Sekilas menyinggung soal lapangan Sepak Bola Mambi di Kelurahan Mambi. Sapri juga pernah melihatnya dari dekat, belum lama ini.

Kondisi lapangan tua kebanggaan warga eks Mambi ini tampak berundak. Setengahnya di sisi timur tanahnya lebih rendah akibat tergerus oleh seringnya dibawa air hujan, separuhnya di sisi barat agak meninggi dengan ditumbuhi rumput. Dengan pemandangan ini, jadilah di bagian tengahnya seolah terbelah dua atau tidak rata. Dengan kondisi begini rawan membuat kaki pemain patah.

Pendapat Sapri begini: “Soal lapangan Mambi memang harus jadi perhatian pemerintah, mengingat lapangan Mambi adalah lapangan yang sudah ada sejak dulu. Selalu jadi lapangan yang strategis ditempati setiap ada event, (yang) dilaksanakan secara khusus di wilayah tiga (tujuh kecamatan).”

Event Aralle

Dua lapangan yang dipakai dalam perhelatan Sudirman Cup di Mamasa, juga tak luput dari perhatian Sapri.

Yusak yang diwawancara terkait gelaran ini, tak banyak ketahui. Rekan Sapri di Dewan Mamasa pun sepaduan “tutup mulut”.

Menurut Sapri, Sudirman Cup pakai lapangan dengan lantai tembok dan lapangan lantan pepin blok.

Di tengah riuh penonton, yang Sapri ada di situ pasca pembukaan pertandingan bola voli, ia mendengar selentingan cuap-cuap dari perbincangan penonton.

“Akan ada juga event bola voli di Sumarorong, Leko, Leko Sukamaju, Mehalaan, Mehalaan Barat, Aralle, Panetean, Aralle Selatan, Uhailanu.”

Sapri tambahkan, “itu saya dengar di sela-sela penonton.”

Dengan “rencana” gelaran itu, anggarannya dari mana? “Saya kurang tau, kayaknya donatur-donatur saja,” aku Sapri Malik.

Camat Aralle Ilyas seolah penuntas rasa ingin tahu kebenaran informasi yang beredar luas di media soal (facebook), beberapa hari belakangan.

Seolah “menantang” Sudirman Cup di Mamasa itu, isu di jagat maya sesumbar akan digelar pertandingan bola voli di Aralle, Kabupaten Mamasa, dengan sejumlah pemain andalan “bayaran” dari atlet bola voli Indonesia yang sedang “melantai” di ProLiga (nasional).

Camat Aralle dan Sekcamnya, Rahmat Saeni memberi keterangan tertulis, Jumat 5 Agustus, pagi menjelang siang.

Pemerintah Kecamatan Aralle telah membentuk Panitia Pelaksana Semarak HUT RI ke-77. Perayaan Agustusan ini akan dilaksanakan di Kelurahan Aralle pada 11 s.d. 17 Agustus nanti.

Info grafik digital yang beredar luas, panitia pelaksana akan mengadakan lomba, antara lain: bola voli (pa-pi); nyanyi solo (antar SD, SMP, SMA) dan antar desa dan instansi; tarik tambang; dan panjat pinang.

Pada “papan informasi” itu juga disebutkan akan ada lomba untuk kategori anak-anak dengan jenis lomba makan kerupuk dan joget balon.

Semarak Aralle menyiapkan dana besar: Rp36 juta. Itu untuk keseluruhan keperluan panitia.

Keterangan Camat Ilyas lainnya, pertandingan bola voli akan diikuti 12 tim, sesuai jumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Aralle, belum termasuk tim dari instansi yang berkantor di Kelurahan Aralle.

Mengenai pemain bola voli dari luar atau “pemain bayaran”, Ilyas bilang pada rencana awal boleh ada pemain luar tapi tidak wajib.

“Boleh 4 orang (pemain sewaan, red) tapi yang turun lapangan hanya 3 orang. Semuanya akan diputuskan saat tekhnical meeting,” Ilyas menerangkan.

Camat Ilyas menyebutkan akan menyanggupi menyediakan tiga lapangan pertandingan bola voli.

Ilyas tak menampik dengan kehebohan ‘pemain nasional’ yang akan datang ke Aralle nanti.

“Memang heboh di medsos, tapi kepastian tim yang akan menyewa pemain profesional belum kami dapatkan, karena masih proses pendaftaran,” demikian Ilyas dalam keterangan tertulisnya.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Aralle Rahmat Saeni menambahkan, yang akan jadi peserta pertandingan bola voli nantinya adalah utusan dari desa dan kelurahan dan instansi yang ada di Kelurahan Aralle.

Beberapa bulan terakhir jagat maya disinari cahaya penuh solek pada kawasan destinasi wisata baru di pegunungan: Tondok Bakaru. Semuanya dibenahi, nyaris tak seorang pun sudi ketinggalan memotret diri dengan latar rupa-rupa keelokan Tondok Bakaru.

Lalu, Agustusan tiba. Ingar-bingar tanding bola voli datang dari segala lapisan: Rakyat kebanyakan, pun para politisi.

Semuanya seolah hendak bicara bola voli. Pun ada yang sengaja mendulangnya jadi momentum prospek ke musim lotre berikutnya.

SARMAN SAHUDING

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini