
TRANSTIPO.com, Mamuju – Pembangunan Rumah Sakit Tipe B Regional Sulawesi Barat yang sedang dikerjakan oleh PT. Nindya Karya (Persero) sudah mencapai 64 persen.
Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Rumah Sakit (RS) Regional Sulawesi Barat, dr. Andi Munasir, saat bertemu dengan Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar untuk menyampaikan laporan pembangunan rumah sakit tipe B itu. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Oval Kantor Gubernur Sulawesi Barat, baru-baru ini.
“Progres pembangunan sudah 64 persen dan telah memasuki termin kelima. Rumah sakit ini dibangun untuk menjawab tantangan, karena banyaknya pasien yang dirujuk ke Makassar, Sulsel. Sehingga diharapkan setelah rumah sakit ini beroperasi, diharapkan tidak lagi merujuk pasien ke Makassar,” jelas Dokter Andi Munasir.
Memang, kata lelaki yang di sapa dokter Ade ini, selama ini banyak pasien yang dirujuk ke Makassar dan tidak tertolong. Tak sedikit dari mereka meninggal di jalan pada saat dalam perjalanan ke Makassar.
Masih kata dokter Ade, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat sedang mengupayakan pembangunan rumah sakit tersebut secepatnya selesai dan difungsikan secaramaksimal. Bahkan, Ade berharap, agar ada bantuan dari Kementerian Kesehatan RI berupa kucuran dana untuk membantu mempercepat penyelesaian RS tersebut.
Dalam melakukan pelayanan terhadap pasien, RS Regional saat ini semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. RS Regional memiliki dokter antara lain, dokter spesialis sebanyak 6 orang, tambahan kontrak dari dokter klinik 126 orang, tenaga perawat yang ASN dan dibantu beberapa sukarela.
Penjelasan berikutnya, dokter umum sebanyak 20 orang, dokter gigi sebanyak 8 orang, dokter bedah umum sebanyak 2 orang, dokter kesehatan anak sebanyak 3 orang dan dokter penyakit dalam sebanyak 2 orang. “Rumah Sakit Regional Sulawesi Barat ini akan menargetkan pendapatan beroleh pendapatan asli daerah (PAD) sebanyak Rp 20 miliar,” kata Dokter Ade.
Dalam audience dengan gubernur di ruang oval itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Achmad Azis mengatakan, untuk memaksimalkan kualitas pelayanan di Rumah Saki Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat itu, dirinya pernah meminta anggaran kepada Kementerian Kesehatan RI untuk memenuhi peralatan rumah sakit. Sebab, kata dokter Azis, jika bersumber dari pendapatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat belum bisa memenuhi.
Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar mengharapkan, pihak pelaksana Rumah Sakit Regional Sulawesi Barat itu kiranya bisa mengerjakan pekerjaan tepat waktu, berkualitas, terjamin, dan tentunya dengan pemakaian atau sesuai standar yang disepakati.
“Kita juga harus mempersiapkan perawat. Kebersihan harus diperhatikan dan yang lainnya yang bisa menjadi daya tarik pasien sehingga bisa mempercepat penyembuhan pasien,” kata ABM—sapaan akrab Gubernur Ali Baal Masdar.
Hadair dalam pertemuan itu, antara lain, Gubernur Sulawesi Baat Ali Baal Masdar, Sekretaris Pemprov Sulawesi Barat Ismail Zainuddin, Direktur RS Regional Sulawesi Barat dr. Andi Munasir, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat dr. Achmad Azis, dan perwakilan PT. Nindya Karya. Advertorial
ILHAM/HUMAS PEMPROV SULBAR