TRANSTIPO.com, Denpasar – Portal Berita Online transtipo.com layak berterima kasih kepada Om Jenol—sapaan Haji Zainal Tayeb. Dari beliaulah berita ini hadir di hadapan Pembaca yang Budiman.
Pagi tadi, Selasa, 11 Oktober 2016, Sarman SHD—kru laman ini—berkomunikasi via telpon sebanyak dua kali dengan Jenol, ditambah ‘aliran’ ketikan melalui fasilitas WhatsApp pribadi berdua.
Di tengah obrolan keduanya—ABM dan Jenol—di kota Denpasar yang ramai itu, pada sebuah pendapa rumah yang asri, berpepohonan rindang nan sejuk itu, wawancara selama 3 menit adalah penyela ‘diskusi politik’ keduanya.
Memang, kemarin, Senin, 10 Oktober 2016, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak calon kepala daerah se-Indonesia atau sejumlah cagub-cawagub dan cabub-cawabub serta cawali-cawawali dari 101 daerah yang mengikuti Pilkada serentak tahap kedua pada 15 Februari 2017 yang diusung oleh PDI Perjuangan—dan koalisinya—menyiarahi Makam Proklamator Kemerdekaan RI Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
“Kami dari 7 calon gubernur—dan calon kepala daerah lainnya—telah kembali dari Blitar. Pak Basuki Tjahaja Purnama dan pak Djarot serta cagub dan cawagub lainnya telah kembali ke Jakarta kemarin (Senin, red). Tapi saya dengan bu Mega terus ke Bali dinda,” kata Ali Baal Masdar dalam wawancara singkat via sambungan telpon tanpa kabel milik Jenol, pagi tadi.
Menurut penjelasan ABM, setelah kami mengikuti prosesi nyekar di makam beliau (Soekarno, red), lalu di sebuah tempat khusus tak jauh dari makam Bung Karno, kami diberi wejangan (pesan-pesan moral dan kebaikan, red) oleh Megawati Soekarnoputri.
“Bu Mega berpesan, semua warga Jawa yang ada di Sulbar agar gotong royong kampanyekan ABM atau pasangan vagub-cawagub yang diusung oleh PDIP pada Pilgub 2017 ini,” kata ABM mengulang pesan Megawati di Blitar.
Sekadar diketahui, pada Pilgub Sulbar 2017, pasangan Ali Baal Masdar dan Enny Anggraeni Anwar (ABM-ENNY) diusung oleh PDIP dan 6 partai politik lainnya.
SARMAN SHD