Keberadaan Alfamidi dan Indomaret di Mamasa Dinilai Matikan Usaha Kecil

TRANSTIPO.com, Mamasa – Keberadaan swalayan Alfamidi dan Indomaret menyebabkan perekonomian pedagang kecil tidak bisa berkembang bahkan akan mematikan usaha kecil yang berada disekitarnya. Hal itu diungkapkan Ketua Forum Mahasiswa dan Pemuda Bersatu (FMPB-Mamasa) Arnol, kepada laman ini, Selasa, 7 November 2017.

Ia menilai pendirian toko Alfamidi dan Indomaret tidak sesuai dengan aturan yang ada karena letaknya berada di tengah-tengah pedagang kecil, sehingga merugikan para pedagang kecil.

“Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2007 Pasal 4 ayat 1, seharusnya pendirian toko modern lebih mempertimbangkan keberadaan pedagang kecil. Namun pada kenyataannya bertentangan dengan aturan yang ada,” ungkap Arnol.

Lanjut Arnol mengatakan, seharusnya pemerintah daerah terlebih dahulu mengkaji dampak yang akan ditimbulkan adanya pasar modern sebelum menerbitkan izin operasi. Karena di tahun 2017 sudah ada tiga unit mini market yang beroperasi di Mamasa.

“Bukan hanya soal izin yang tidak jelas, tetapi soal harga barang yang ada di minimarket sangat jauh berbeda dengan harga yang ada di pasar tradisional. Harga barang yang ada di toko Afamidi dan Indomaret itu lebih di atas dibanding dengan harga barang yang ada di pasar pada umumnya,” katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mamasa Mas’ud Sunusi mengatakan, terkait perizinan Alfamidi di Mamasa pihak manager Alfamidi langsung berkomunikasi dengan Bupati Mamasa.

“Jika semua syarat dan ketentuan sudah dipenuhi, maka soal legalitas dokumen perizinan akan tetap diberikan sebagai salah satu upaya peningkatan pembangunan di Mamasa,” ujar Mas’ud.

Lebih jauh ia menjelaskan, soal dokumen perizinan yang diterbitkan, sudah berdasarkan peraturan daerah dan mengacu kepada Peraturan Presiden (Perpres) dangan pertimbangan memudahkan masyarakat untuk berusaha.

FRENDY CHRISTIAN