TRANSTIPO.com, Topoyo – Jika tak ada aral, pada Februari 2020, Akhyar Arifin yang kini Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), akan memasuki masa pensiun sebagai ASN.
Pada Jumat, 20 Desember 2019, siang sekitar pukul 10.30 WITA, Akhyar Arifin melayani sejumlah wartawan di Topoyo, Mateng, untuk menjelaskan sejumlah hal, salah satunya terkait proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mateng di 2020 dengan menelan anggaran hingga triliunan rupiah.
Satu itemroyek besar pada 2020 dengan anggaran yang besar yakni, pembangunan bendungan pembangkit listrik di Desa Salulekbok, Kecamatan Topoyo. Berada di area dengan laus tampungan 6 hektar. Kekuatan tenaga ini nantinya sama dengan pembangkit listrik yang ada di Bakaru, Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menurut Akhyar, proyek ini selesai dilelang pada 2016 lalu. “Ini APBN, anggarannya Rp1,3 triliun,” kata Akhyar di kepada sejumlah wartawan di teras pada salah sebuah warung makan di Tobadak, Mateng, Jumat ini.
Lanjut Akhyar, ini salah satu cita-cita besar dan strategis Bupati Mateng yang akan merubah kondisi Mateng.
“Dengan terbangunnya pembangkit listrik ini, masyarakat tidak akan ada lagi dibilang krisis listrik maupun air, sehingga dengan begitu masyarakat akan sejahtera. Bukan itu saja, dengan terbangunnya pembangkit ini, masyarakat juga akan terbantu dari segi pertanian, peternak ikan, pengusaha bahkan bisa nantinya menjadi daya tarik wisatawan,” jelasnya.
Akhyar tambahkan, jalanan dari Tabolang ke Salulebo juga besar anggarannya untuk memperbaiki akses jalan ke bendungan yang akan dibangun sesuai data yang diterima Dinas PU Mateng.
“Mudah-mudahan ke depan tidak ada kendala sehingga pembangunan ini terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Ia berharap, ke depan inilah bendungan Salulebo yang akan dijadikan pembangkit untuk kesejahteraan masyarakat.
RULI SYAMSIL