TRANSTIPO.com, Pasangkayu – Indikasi kekerasan terhadap anak peserta didik terjadi di SMP Satu Atap Pangiang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Hal ini menimpah salah seorang siswa laki-laki kelas 2 berinisial CL (13 tahun) yang diduga dilakukan oleh Samsul Bahri yang tak lain ialah kepala SMP Satu Atap Pangiang tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi saat siswa sedang menerima pelajaran di salah satu ruang kelas pada Rabu, 11 September 2019.
Berdasarkan pemaparan CL, ia sedang sakit kepala sehingga tertidur. Namun, tak lama kemudian kepsek Samsul Bahri langsung datang menendang.
Karena kejadian itu, CL merasa kesakitan di bagian kaki sebelah kanan. Iapun langsung dibawa oleh pihak keluarga ke Puskesmas Randomayang.
Yusrina, wakil kepala SMP Satap Pangiang juga membenarkan kejadian itu. Karena saat itu jadwalnya mengajar Bahasa Indonesia. Namun, dia tidak menyaksikan langsung, sebab ia sedang di luar kelas.
“Kebetulan saya mengajar Bahasa Indonesia di kelas itu. Tapi saya tidak menyaksikan langsung kejadiannya. Karena di luar,” kata Yusrina.
Namun, kepala SMP Satap Pangiang, Samsul Bahri membantah jika disebut menendang. Alasannya dia hanya menggeser pakai kaki.
“Saya tidak tendang, hanya menggeser (sambil memperagakan pakai kaki). Setelah itu, saya suruh pulang, karena ada laporan dia (CL_red) sedang sakit,” bantah Samsul Bahri.
Karena kejadian ini, pihak keluarga CL tidak menerima anggota keluarganya diperlakukan seperti itu.
Sehingga dilaporkan ke pihak berwajib. Kasus ini masih dalam penanganan Polsek Bambalamotu.
ARHAM BUSTAMAN