
TRANSTIPO.com, Mamasa – Mengantisipasi penyebarannya COVID – 19 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa, meliburkan sekolah mulai tingkat Kelompok Bermain hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Hal itu berdasarkan Surat Edaran Nomor 420/SEd-538/DPK/III/2020 tentang Pencegahan, Perkembangan, dan Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (CONID – 19).
Dalam surat edaran tersebut, menyampaikan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan se – Kabupaten Mamasa, untuk meliburkan proses pembelajaran dalam kelas atau sekolah selama 14 hari, bagi TK/PAUD, SD, SMP, dan PKBM baik negeri maupun swasta, terhitung mulai tanggal 18 – 31 Maret 2020 mendatang. Disamping menunggu perkembangan dan regulasi berikutnya.
Dikatakan, proses pembelajaran selama libur sekolah dilaksanakan di rumah dengan pemberian tugas mandiri dari sekolah dibawah pengawasan orang tua atau wali.
Bagi pendidik dan tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugas rutin administrasi pembelajaran di rumah masing – masing. Bagi guru, agar mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pembuatan soal – soal, perangkat penilaian, dan lainnya, serta mempersiapkan pelaksanaan ujian sekolah dan ujian semester.
Khusus jenjang SMP atau sederajat, pelaksanaan ujian sekolah yang sedianya dilaksanakan tanggal 30 Maret sampai dengan 4 April 2020, ditunda. Sembari menunggu perkembangan dan regulasi berikutnya.
Menunda kegiatan Gala Siswa Indonesia (GSI) SMP tingkat kecamatan dan Kompetisi Sains Nasional (KSN) SMP tingkat kabupaten sambil menunggu penjadwalan selanjutnya.
Selain itu, satuan pendidikan menyediakan sarana cuci tangan berupa air mengalir dan sabun antiseptik atau Hand Sanitizer.
Menghindari tempat umum atau keramaian dan ruang publik apabila tidak ada kepentingan mendesak. Agar para peserta didik dianjurkan menggunakan masker apabila berada ditempat umum dan tetap menjaga kebersihan serta kesehatan.
Menanggapi hal tersebut Orang tua siswa Rusli mengatakan, dirinya mengapresiasi keputusan pemerintah untuk meliburkan anak sekolah demi menjaga hal – hal yang tidak diinginkan.
Dikatakannya, hal ini juga dapat mengurangi kekhawatiran bagi para orang tua siswa. Mengingat isu penyebaran virus corona ini sangat cepat.
“Apalagi orang tua yang anaknya masih TK, jangan sampai jajan sembarang dan pasti disekolah bertemu banyak orang,” kata Rusli, Selasa 17 Maret 2020, sore tadi.
WAHYUANDI