TRANSTIPO.com, Mamuju – Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat Muhammad Idris DP mengukuhkan pengurus Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (Forum DAS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Periode Kepengurusan 2018 – 2023 di Mamuju pada Kamis, 7 Februari 2019.
Pembentukan Pengurus Forum DAS yang telah dikukuhkan di d’Maleo Hotel & Convention tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulbar Nomor 188.4/619/SULBAR/X/2018.
Dalam sambutannya, Sekprov Sulbar Muhammad Idris menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam kepengurusan Forum DAS tersebut.
“Forum DAS ini sangat luar bisa sebab kawan-kawan ini sebagai volunteer yang tidak mendapatkan honor dan tunjangan yang rutin, namun memiliki semangat dan kepedulian sangat besar terhadap pengelolaan DAS,” tutur Muhammad Idris.
Ia menambahkan, Forum DAS tersebut memiliki niat untuk memperkuat daya dukung dalam menyelamatkan lingkungan, khususnya terhadap masyarakat di Sulbar.
Dalam upaya menyelamatkan alam, melalui kesempatan itu Muhammad Idris mengungkapkan, dibutuhkan peran tiga pelaku utama di dalamnya yaitu, goverment, society, dan para ilmuwan serta akademisi.
Namun, lanjut Idris, yang terjadi di Indonesia justru ketiga pelaku utama itu tidak terlalu harmonis.

“Ketiganya ini tidak mungkin berhasil menyelamatkan alam, kalau dipisahkan atau bahkan jalan sendiri-sendiri, itu sudah pasti,” tandas Muhammad Idris.
Untuk itu, ia berharap agar Forum DAS yang telah dibentuk tersebut, ketiga pelaku utama yang terlibat di dalamnya dapat bekerjasama, saling menutupi kekurangan demi kepedulian terhadap penyelamatan alam.
Tidak hanya itu, Idris juga mengajak, agar Forum DAS tersebut dapat diandalkan dan jadi modeling, serta menunjukkan eksistensinya jauh lebih efektif dalam memastikan DAS di Sulbar dapat dijaga dan dikelola dengan baik. Pada akhirnya, membangun keseimbangan alam yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Sulbar.
Kepala Dinas Kehutanan Sulbar, Fakhruddin menyampaikan, tujuan pembentukan Forum DAS Sulbar untuk mengantisipasi dan menyikapi maraknya bencana ekologis seperti banjir dan longsor yang terjadi di beberapa daerah.
Ia menyampaikan, sebagai daerah yang masih berkembang, Sulbar sedang gencar-gencarnya membangun di segala sektor, sehingga sebagai konsekuensi logisnya ada kebutuhan lahan.
Fakhruddin menyebutkan, kawasan hutan Sulbar hingga saat ini masih sebesar 60 persen. Dengan demikian, melalui kesempatan itu, ia mengajak semua pihak untuk bijaksana dalam mengelola kawasan hutan tersebut sebagai rasa syukur kepada Tuhan. Advertorial
KOMINFO SULAWESI BARAT