TRANSTIPO.com, Mamuju – Ketika pagelaran acara terkait Pemilihan Umum atau Pemilihan Kepala Daerah kerap dipandang sebagai suatu pesta demokrasi nasional yang berlangsung sakral, membosankan menegangkan, dan bahkan sedikit ‘menguatirkan’, maka kali ini tidaklah begitu untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2017.
Acarnya dikerja secara profesional, proaktif, kreatif, cerdas, mendidik, dan bahkan menghibur. Lihatlah acara Launching Pilgub Sulawesi Barat 2017 yang dilaksanakan oleh KPU Sulawesi Barat dan Bawaslu Sulawesi Barat di Anjungan Pantai Manakarra Mamuju, Sabtu sore, 3 September 2017. Berlangsung ‘sukses’ tanpa menemukan celah kegagalannya.
Acara launching ini bisa disebut ‘Akbar’. Mengapa? Sebab, ia dihadiri langsung oleh figur penting dalam lembaga kepemiluan di Indonesia. Ada Hadar Nafis Gumay, Komisioner KPU RI, yang Sabtu sore tadi ia bertindak atas nama ketua komisioner pusat, yang berkantor pusat di Jakarta.
Dihadiri pula oleh seorang figur yang sangat mediaable (kerap ditonton di televisi dan dilihat fotonya di surat kabar nasional). Siapa dia? Namanya Profesor Dr. Muhammad, M.Si, Ketua Bawaslu RI. Dulu dia aktif sebagai dosen di Jawa.
Bahkan menurut pengakuannya, “Saya masih terdaftar sebagai dosen di Unsulbar, tapi tidak aktif mengajar,” aku Profesor Muhammad sedikit berseloroh, di Mamuju, Sabtu sore.
Dari DKPP pusat adalah Profesor Ana Erliana. Ketiganya berangkat dari Jakarta untuk hadir di Mamuju mengikuti acara Peluncuran Pemilihan Gebernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat 2017.
Pada Pilkada serentak tahap kedua yang akan berlangsung pada 15 Februari 2016 akan diikuti 101 kabupaten/kota dan 7 provinsi di Indonesia, salah satunya Sulawesi Barat.
Profesor Muhammad tampil beri sambutan ketiga setelah Gubernur Anwar dan Hadar Gumay.
“Pak gubernur tadi bilang saya pulang kampung, itu benar. Saya ini bertalian keluarga di Tinambung, Tinambung, dan termasuk di Mamuju ini,” aku Muhammad.
Profesor ini menyejukkan pantai Mamuju di Sabtu sore, 3 September. Dari seribuan hadirin yang menyaksikan langsung acara ini kerap terpingkal-pingkal tertawa lantaran ceramah profesor ini asyik, rasional, menarik, dan lucu.
“Saya terharu sekali, dan barusan ini terjadi. Kami turun dari pesawat dan yang menunggu kami di landasan pesawat adalah pak gubernur dan pak wakil gubernur,” kata Muhammad yang disambut tawa Anwar – Aladin serta seluruh hadirin.
“Tapi saya bersyukur karena yang menjemput kami bukan incumbent lagi, ga’ bakal nyalon lagi. Syukur pak gubernur, pak wakil gubenrur, seandainya bapak berdua masih akan maju di Pilgub nanti, waduh kami pasti ga’ akan turun dari pesawat,” cerita Profesor lagi yang disambut tawa keras seisi anjungan pantai itu.
Di balik dari gurauan Professor Muhammad, ia ingin menegaskan kepada jajaran Bawaslu Sulawesi Barat dan Panwaslu kabupaten.
“Bahwa yang namanya netralitas harus dijaga baik-baik. Kita tak boleh mundur lagi ke belakang. Ini sudah tugas kita. Wasit dan pengawas harus tegas dan netral,” tegas Profesor.
ZULKIFLI/ANDI ARWIN/SARMAN SHD