TRANSTIPO.com, Mamuju – “Jika yang namanya ahli perakit bom, sayalah ahlinya,” kata Ali Fauzi, mantan teroris dunia, sembari tertawa, yang mengundang tawa para peserta Dialog Pelibatan Masyarakat di Kalangan Tokoh Budaya dalam Pencegahan Terorisme di Sulawesi Barat, membuka ceramahnya.
Dulu, cerita Ali Fauzi, teror ditujukan kepada simbol-simbol asing yang ada di Indonesia. “Kantor kedubes asing misalnya, komunitas-komunitas yang terdapat warga asing di situ. Kini, teror oleh terorisme diarahkan kepada alat negara, polisi misalnya,” urai Ali Fauzi.
Sembari berceramah, Ali Fausi juga sesekali menampilkan gambar-gambar bergerak lewat dokumen vidio yang telah disiapkan untuk konsumsi peserta.
“Dulu konflik-konflik di daerah di Indonesia yang bernafaskan agama, pasti kawan-kawan hadir di sana,” cerita mantan teroris—salah satu—yang paling ditakuti di dunia tempo dulu.
Kini, Ali Fauzi jadi salah satu penceramah publik untuk pencegahan tindakan teror di Indonesia. Acara dialog ini dilaksanakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Barat, d’Maleo Hotel & Convention Mamuju, Rabu, 7 September 2016.
SARMAN SHD