TRANSTIPO.com, Topoyo – Tabung gas LPG 3 kg atau tabung melon untuk masyarakat miskin semakin sulit ditemukan di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat.
Tabung gas melon ini sudah sejak bulan Juni hingga Agustus ini langka, kalaupun ada yang bisa didapat harganya mahal, Rp30 ribu sampai Rp35 ribu per tabung terisi.
Harga di angka itu sesuai hasil pantauan di lapangan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagperin) Kabupaten Mateng, dikutip dari Tribun-Sulbar.com, Selasa, 18 Juli 2023.
“Kita sudah cek ke lapangan dan didapati ada harga Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per tabung di pengecer, dan itu sudah dilakukan komunikasi dengan agen,” kata Kepala Dinas Dagperin Mateng, Colleng Sulaiman.
Terpantau, selain harga per tabung mahal juga semakin langka di sejumlah pengecer tabung gas tersebut.
Salah seorang warga Dusun Wailotong, Desa Tumbu, Seperti halnya Kecamatan Topoyo misalnya, mengaku kesulitan mendapatkan tabung gas melon meski sudah keliling dari sejak pagi hingga siang, Rabu, 9 Agustus.
“Kosong di Desa Wailotong. Saya sampai ke Topoyo, sudah siang belum dapat satupun tabung gas 3 kg,” kata warga ini tak bersedia dipublis identitasnya.
Warga desa ini menduga bahwa kelangkaan tabung gas tersebut karena kurang pengawasan.
Tn Kurgan, warga Desa Budong-budong, Mateng, tampak kesal setelah keiling cari tabung gas melon namun tidak ia temukan.
Ia bahkan mengaku telah menempuh perjalanan sekitar 20-an kilometer mencari tabung gas, namun hasilnya nihil.
“Ada apa ini, kenapa sekarang susah sekali tabung 3 kg, di desaku (Budong-budong) kosong semua, di desa Tumbu juga tidak ada, sampe lagi di Topoyo kota ternyata susah juga,” sebut Murgan.
“Kammaing gara-gara tabung maitauk, sukbe di Patulana jarakna 22 km sampai di Topoyo keliling ternyata ukde tomok diang,” tambah Murgan, kesal.
RULI SYAMSIL