TRANSTIPO.com, Topoyo – Dipastikan sejak hari Jumat, 21 Desember 2018, perusahaan sawit PT Trinity Palm Plantation (TPP) telah resmi beroperasi kembali.
Perusahaan yang berada di Desa Tabolang, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) ini sempat ditutup beberapa bulan lamanya lantaran terjadi masalah, salah satunya utang perusahaan ini yang nilainya tak sedikit kepada kelompok tani atau masyarakat di Mateng.
Bupati Mamuju Tengah H. Aras Tammauni hadir dalam pertemuan yang dilaksanakan di kantor pabrik kelapa sawit PT. Trinity Palm Plantation (TPP) di Desa Tabolang pada Jumat, 21 Desember. Pada saat rapat itulah diputuskan secara bersama-sama PT TPP beroperasi kembali.
Turut hadir dalam rapat di Tabolang itu, antara lain, legislator Mateng Marzuki, para Staf Ahli Pemkab Mateng, Erwan dari pihak managemen lama PT. Trinity Palm Plantation dan Sudiarto, managemen baru PT TPP serta sejumlah karyawan lama perusahaan.
Dalam pertemuan itu, Erwan selaku pihak TPP menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh karyawan dan petani kelapa sawit, yang menurutnya telah menunggu lama, dan barulah pada hari ini (Jumat, red) pabrik baru bisa beroperasi.
“Semoga dengan managemen baru menjadi rezeki, berkah bagi karyawan dan seluruh masyarakat serta Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah,” harap Erwan.
Dari pimpinan managemen baru TPP, Sudiarto menjelaskan bahwa nama perusahaan PT. Trinity Palm Plantation masih tetap akan kita gunakan.
“Investor baru ini akan menerapkan peraturan-peraturan baru dan akan menjalankan perusahaan secara evektif, sehingga pihaknya akan mengadakan penyeleksian kembali terhadap karyawan,” ujar Sudiarto.
Sementara, Bupati Mateng H. Aras Tammauni mengungkapkan bahwa para karyawan dan petani bersyukur atas beroperasinya kembali pabrik tersebut.
“Mengenai persoalan yang lalu-lalu yang sempat bergejolak agar tidak usah dipersoalkan lagi. Sekarang investor baru akan menjalankan perusahaan dan mengoperasikan pabrik,” ungkap Bupati Aras.
Ia juga berharap, jangan ada karyawan serta petani yang ingin berbuat anarkis baik terhadap managemen lama apalagi kepada managemen baru, karena segala permasalahan sudah diselesaikan dengan baik secara kekeluargaan.
“Kita bersyukur ada investor yang mau menjalankan pabrik ini. Semua gaji karyawan dan hasil penjualan TBS petani juga bisa dibayarkan,” sebut Aras Tammauni.
Menurut Aras Tammauni, sekarang pabrik sudah kembali beroperasi normal seperti biasanya. “Masyarakat silahkan menjual TBS-nya di perusahaan ini,” tegas Haji Aras.
JUHARMAN/RULI SYAMSIL