TRANSTIPO.com, Topoyo – Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Mamuju Tengah (Mateng) H. Askary Anwar berharap Program Inovasi Desa (PID) mampu memicu munculnyanya inovasi dan pertukaran pengetahuan secara partisipatif.
Harapan tersebut disampaikan Sekkab Mateng ketika menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Bursa Inovasi Desa yang berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Mateng, Rabu, 19 Desember 2018.
Askary sampaikan, PID merupakan salah satu bentuk dukungan kepada desa agar lebih efektif dalam menyusun perencanaan, penggunan dana desa sebagai investasi dalam peningkatan kapasitas, produktifitas ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat menuju desa yang mandiri.
Ia juga sampaikan, berdasarkan data yang dirilis oleh Kemendes tahun 2018, di Kabupaten Mateng ada 2 desa berkembang yang maju, ada 6 desa tertinggal menjadi berkembang, ada 4 desa sangat tertinggal menjadi tertinggal, dan ada 39 desa belum mengalami peningkatan status desanya, termasuk 2 desa yang masih berstatus sangat tertinggal.
“Oleh sebab itu saya mengajak kepada semua desa, terutama yang masih berstatus sangat tertinggal, jangan ketinggalan dan teruslah berbenah dan berinovasi,” kata Askary.
Sementara Kepala Dinas PMD Kabupaten Mateng Dzulkifli menuturkan, PID merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan kapasitas desa dalam mengembangkan rencana, dan pelaksanaan pembangunan desa secara berkualitas.
Dzulkifli juga menyampaikan, kegiatan inovasi desa yang ikut pada Bursa Inovasi Desa ini adalah, kegiatan pembangunan di bidang infrastruktur, kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal, serta SDM yang memberi manfaat secara luas bagi masyarakat dan diketahui oleh masyarakat.
Kegiatan yang berhasil mendorong terwujudnya kegiatan pembangunan berkualitas serta mendorong partisifasi dan kegotongroyongan masyarakat dalam pembangunan.
Kegiatan pengembangan sistem yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan sosial budaya, kegiatan pembangunan yang memiliki nilai keunikan karena mengadopsi unsur budaya atau potensi lokal.
Kegiatan yang mempunyai sifat kebaruan atau penggabungan unsur baru dengan yang sudah ada, dan memberikan perubahan yang sudah ada dan memberikan perubahan yang signifikan dari cara-cara sebelumnya. Kegiatan pembangunan yang dikembangkan dengan menyesuaikan terhadap kondisi geografis, keberadaan sumber daya dan fasilitas yang tersedia.
“Saya selaku Kepala Dinas PMD senantiasa mendorong kepada pemerintah desa, khususnya kepala desa, BPD, dan tokoh masyarakat, marilah kita bersama-sama saling bertukar ide, bertukar pengetahuan, kemudian membuat perencanaan dari ide-ide inovasi dan dimasukan secara resmi ke dalam perencanaan APBDes 2019,” ujar Dzulkifli.
YUNUS/RULI SYAMSIL