Kepala Bidang Perdagangan Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Asnawi. (Foto: Ruli)

TRANSTIPO.com, Topoyo – Pada Selasa 2 Juni 2020, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Tengah (Mateng) meluncurkan sebuah aplikasi berbasis Online, yakni pasar belanja PASARTA’.

Pemkab Mateng, melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian bersama Dinas Kominfo, telah mensosialisasikan PASARTA’, ditengah masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Mateng, menghadirkan aplikasi online ini, untuk membuka lapangan kerja baru dan solusi dalam masa penerapan social distancing di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, juga sebagai langkah pemerintah dalan memutus mata rantai penularan Covid-19 di wilayah Kabupaten Mateng.

Meski begitu, masih ada saja pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta para pedagang di pasar yang mengeluh akibat kesulitan dalam proses registrasi diaplikasi tersebut.

Bahkan, sejumlah konsumen juga merasa kesulitan dalam mengakses aplikasi yang telah diluncurkan pemerintah itu, sebagai solusi dalampenerapan social distancing.

Menurut salah satu warga AR (inisial), untuk menggunakan aplikasi tersebut, perlu adanya bimbingan ekstra baik bagi pelaku usaha, juga kepada para konsumen.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tak sedikit masyarakat yang telah menggunakan aplikasi itu. Namun, saat melakukan registrasi tak satupun yang berjalan normal.

“Susah sekali masuk, proses pendaftarannya tidak pernah selesai,” ujar AR, Kamis 4 Juni 2020.

Ia mengku, dirinya telah mendownload aplikasi PASARTA’ dalam Hp android miliknya, namun, hingga saat ini belum juga dapat dipergunakan, lantaran kesulitan dalam registrasi.

“Setelah dimasukkan nomor KTP bisa, tapi langkah selanjutnya susah, gagal terus,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Kabupaten Mateng Asnawi mengatakan, pihaknya bersama dengan Dinas Kominfo telah melakukan banyak sosialisasi di masyarakat terkait pengguna aplikasi tersebut.

Kata dia, baik secangkir langsung maupun tidak langsung dengan cara melalui baliho-baliho yang terpasang di setiap person jalan, dan di tempat-tempat umum. Dengan tujuan agar masyarakat benar-bener memahami dalam menggunakannya.

Dikatakan Asnawi, tentu dalam menggunakan aplikasi ini, masih banyak masyarakat yang belum memahami cara penggunaannya untuk mendaftar sebagai mitra, itu karena aplikasi ini masih baru.

“Kami masih akan terus melakukan sosialisasi bagaimana cara penggunaannya, tapi secara bertahap. Ini kan masih baru,” terang Asnawi.

Ia menambahkan, semabri berjalan, pihaknya akan turun langsung di masyarakat untuk memberikan pemahaman yang lebih akurat tentang penggunaan aplikasi itu.

“Kami akan turun langsung ke masyarakat memberikan pemahaman penggunaannya,” pungkasnya.

RULI SYAMSIL

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini