TRANSTIPO.com, Mamuju – Di hening pagi jelang menguap senja menanti redup, derap langkah itu bergerak mengayun perlahan. Bergerombol pulang. Ya, pulang ke peraduan. Para Mahasiswa yang berkarya di tengah limpahan harap segenap warga.
Jejak tanah dipijak itu adalah tungkai Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jurusan Kesehatan dan Keperawatan, Universitas Wallacea, Mamuju, Sulawesi Barat.
Giat peluh dan kerja nyata Mahasiswa selama 25 hari itu berada di Lingkungan Kadolang, Kecamatan Mamuju.
Hadir di Kadolang menebar ilmu, menyambung asa, dan wujud peduli tumbuh bernurani.
Mahasiswa menuntun warga kampung menyelami arti hidup yang bersih dan sehat, terutama kepada anak-anak dan orang tua.
Mahasiswa praktikum langsung pula memeriksa denyut nadi masyarakat, mengukur tekanan darah — denyut nasi kehidupan yang tak selamanya ringan.
Dalam kerja mengulum doa-doa yang maqbul. Sebuah tekad kerja yang tulus mesti beriring mendaraskan pinta sebagai bentuk menghamba kepada yang Khaliq.
Ruang lingkup kesehatan tak sekadar teori melainkan hal nyata yang hadir di tengah masyarakat, di antara isi doa-doa itu.
Koordinator Mahasiswa KKN Universitas Wallacea, Irwan, menuturkan bahwa pengalaman ini lebih dari sekadar kewajiban akademik.
“Kadolang mengajarkan kami arti pelayanan dengan hati. Kami belajar mendengar, memahami, dan mengulurkan tangan tanpa pamrih. Terima kasih atas pelukan hangat masyarakat di sini,” ujar Irwan bangga dan bersyukur.
Sementara itu, Kepala Lingkungan Kadolang, Arifuddin, mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas kehadiran Mahasiswa di kampungnya.
“Mereka datang dengan ilmu dan pergi meninggalkan manfaat. Semoga langkah mereka selalu diberkahi, dan apa yang ditanamkan hari ini tumbuh menjadi kebaikan di masa depan,” kata Arifuddin.
Kini pengabdian 25 hari itu telah usai. Namun jejaknya menorehkan pesan abadi: ilmu tanpa bakti hanya menara gading yang sunyi. Dan, bakti tanpa ilmu hanyalah niat tanpa arah.
Mereka, generasi cerdik pandai itu, pulang membawa kenangan, meninggalkan harapan. Suatu hari nanti mereka tentu akan kembali. Mengabdi di dunia kesehatan dengan hati dan ilmu yang tulus.
MOH. ZAINAL ABDULLAH
Terharu