Mayat Marjono (25) ditemukan oleh tim gabungan pada Kamis, 2 Agustus 2018. (Foto: Ukki)

TRANSTIPO.com, Topoyo – Bencana alam banjir kembali menelan korban seorang lelaki. Pada pekan lalu, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, diguyur hujan lebat.

Pada Rabu, 1 Agustus 2018, sekitar pukul 16.30 WITA, seorang lelaki yang bernama Marjono, 25 tahun, tenggelam di Sungai Sanjango, Desa Sanjango, Karossa.

Malang nian bagi Marjono. Di saat sudah tenggelam, terseret pula oleh dorongan air sungai itu yang meluap jauh.

Sebetulnya, di saat air sungai masih terlihat normal, Marjono dan dua kawannya akan menyeberangi sungai pada Rabu sore itu.

Dan seketika air datang membubung yang membuat Marjono tak kuat bertahan, yang dua rekannya selamat. Derasnya air sungai itulah yang menyeret Marjono.

Menurut penuturan warga Desa Sanjango kepada kru laman ini, pemuda ini adalah warga Dusun Sanrege Timur, Desa Sanjango.

Upaya warga desa mencari pemuda ini sudah maksimal, meski dengan cara dan alat seadanya—tradisional.

Warga tak berhasil menemukan Marjono sehingga mereka melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polsek Karossa dan pos TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah.

Kemudian TRC BPBD Mamuju Tengah meneruskan laporan warga itu ke pos Badan SAR Nasional (Basarnas) yang ada di daerah itu.

Evakuasi korban dilakukan oleh tim gabungan pencarian korban yang hanyut terseret air sungai di Sungai Sanjango, Karossa, Mamuju Tengah. (Foto: Ukki)

Esok paginya, Kamis, 1 Agustus, begitu cerita aparat desa, proses pencarian pun dilakukan.

Sungai Panjango ternyata cukup ekstrem, minim pencahayaan dan akses untuk menyusuri sungai terhalang semak belukar. Nah, oleh tim reaksi cepat (TRC) BPBD harus menunggu bala bantuan personil dan peralatan modern dari tim Basarnas.

Pada Kamis itu, ujar seorang personil TRC BPBD Mamuju Tengah, waktu masih pagi ketika tim Basarnas tiba di lokasi. Hasil urun rembuq cepat dan berpacu dengan waktu, tim gabungan telah dibentuk.

Tim gabungan yang dikomando oleh Basarnas terdiri dari: Tagana, TRC BPBD, TNI, Polri, Damkar, dan warga setempat.

Searah dengan jarum jam, selang dua jam kemudian atau sekitar pukul 10.30 WITA, pencarian ini membuahkan hasil. Marjono yang terseret air sungai sejauh 5 kilometer itu berhasil ditemukan namun sudah tak bernyawa.

Mayat korban langsung dievakuasi ke rumah duka di Dusun Sanrege Timur. Setibanya di rumah keluarga korban, isak tangis pun tak terelak lagi.

Suasana kampung hening seketika. Selamat jalan Marjono.

RULI SYAMSIL

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini