TRANSTIPO.com, Mamasa – Pada Sabtu, 11 Maret 2017, Kabupaten Mamasa telah berumur 15 Tahun. Hari itu, di Sabtu siang itu, seisi Kabupaten Mamasa merayakan “kemenangan” itu sebagai Hari Ulang Tahun ke-15.
Bermula pada 11 Maret 2002. Kala itu, warga di pegunungan Polewali Mamasa “berpesta” yang mengharubiru. Canda dan tawa dihapuskan oleh isak tangis semua orang, para pejuang pembentukan Kabupaten Mamasa khususnya.
Ya, isak tangis itu yang mengucur berderai sebagai tanda kemenangan di awal. Disebut awal sebab sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Mamasa terus terbelakang. Bahkan, ketika Daerah Kewedanaan Polewali dan Kewedanaan Mamasa dibentuk jadi Daerah Tingkat II Polewali Mamasa, hingga berpuluh-puluh tahun kemudian, Mamasa nyaris tetap terisolir.
Pintu pembuka “kemerdekaan” sejati itu datang di sebuah waktu: 11 Maret itu, 15 tahun lalu. Berikut ini sekilas ulasan yang disajikan oleh Frendy Cristian—wartawan transtipo.com di Kabupaten Mamasa. Di usianya yang ke-5, Kabupaten Mamasa memiliki banyak perubahan, banyak peningkatan baik dari bidang ekonomi, kesehatan, kesejahteraan masyarakat, pembangunan infrastruktur maupun sektor pariwisata.
Segala kemajuan Mamasa itu dikemukakan oleh Bupati Mamasa Ramlan Badawi saat menyampaikan pidato pada upacara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Mamasa ke-15 yang digelar di halaman Kantor Bupati Mamasa, Sabtu, 11 Maret 2017. Ramlan menerangkan, peringatan HUT Kabupaten Mamasa Tahun 2017 merupakan tahun keempat dari lima tahun periode kepemimpinannya di Mamasa. “Ini merupakan tahun keempat pemerintahan Kabupaten Mamasa berdasarkan rencana pembangunan menengah periode 2014 – 2018,” sebuat Ramlan dalam pidatonya.
Isi pidato itu disebutkan, melalui momentum HUT Kabupaten Mamasa, sangat tepat mengevaluasi sejauh mana program pemerintah yang telah direncanakan secara umum telah berjalan dengan baik, meskipun masih terdapat banyak persoalan yang menuntut perhatian untuk diselesaikan. Ada beberapa keberhasilan yang dicapai Pemkab Mamasa, yakni pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun meningkat secara positif, yaitu pada tahun 2015 menembus kisaran 6,76 persen jika dibandingkan pada tahun 2013/2014 hanya berkisar 5.03 persen dan 4,92 persen.
Uraian berikutnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan akses jalan Polewali – Mamasa dan jalur Mamuju – Mambi semakin membaik. Sedangkan untuk kesejahteraan masyarakat juga mengalami peningkatan yang dapat dibuktikan dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita setiap tahunnya mengalami kenaikan, yakni di tahun 2013 sebanyak 11,90 juta rupiah dan di tahun 2015 meningkat menjadi 13,90 juta rupiah.
Selain itu, untuk angka kemiskinan, menurut Ramlan Badawi, mengalami penurunan, yakni di tahun 2016 tercatat 12,92 persen, sedangkan di awal periode kepemimpinannya pada tahun 2013 tercatat sebanyak 13,92 persen yaitu sebesar 26 ribu jiwa. Selanjutnya untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalamai peningkatan yang mencapai 63,25 poin, meningkat jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2013 yang besarnya hanya mencapai 62,57 poin.
Ramlan akui, di sektor pendidikan, angka melek huruf sebesar 90,49 persen, angka partisipasi sekolah usia 7 sampai 12 tahun sebesar 97,87 persen dan angka partisipasi murni sebesar 94,60 persen. Pembangunan fisik sekolah mencapai 92 persen sehingga prestasi yang diraih di bidang pendidikan di tahun 2016, yaitu juara pertama Olimpiade Sains Mata Pelajaran Matematika dan IPA tingkat SD dan sejumlah prestasi yang diraih. Untuk sektor kesehatan terjadi penurunan angka kematian bayi dari 10,3 persen per 1.000 kelahiran pada tahun 2015 dan tahun 2016 menjadi 10,1 persen per 1.000 angka kelahiran.
Masih Ramlan Badawi, sarana dan prasarana kesehatan mulai meningkat mulai dari fasilitas kesehatan, pengadaan ambulans, dan penyediaan tenaga kesehatan. Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur jalan, sesuai laporan Kepala Balai Makassar, Bidang Pengawasan Pembangunan Jalan, jalan yang menghubungkan antara Polewali – Mamasa sudah mulai mulus, dan di tahun 2017 ini akan dilanjutkan pembangunan jalan antara To’pinus – Tamalantik sepanjang 2 km, dan di tahun ini pula poros Salubatu – Mambi ditargetkan akan mulus pada tahun 2017.
Sementara untuk poros Mambi – Mala’bo mulai dikerjakan pada bulan Juni, ditargetkan tuntas pada tahun ini (total anggaran 209 milliar rupiah). Sedangkan poros Mamasa – Tabang tengah dikerjakan sepanjan 4,5 km dalam bentuk multy years (tahun jamak), ditargetkan tuntas tahun 2018.
Di sektor pariwisata juga mengalami kemajauan, hal itu dibuktikan pada Tahun 2016 Kabupaten Mamasa meraih rekor MURI tingkat dunia, yakni meniup musik pompang terbanyak dengan jumlah personil sebanyak 3.600 orang pada kegiatan Mambulilling Mountaint Festival. Di tahun ini monumen MURI telah dimulai pembangunannya tahap pertama, sedangkan untuk pembangunan objek pariwisata mulai dibenahi sesuai kemampuan APBD Kabupaten Mamasa.
Pendapatan Asli Daerah juga mengalami perubahan, yakni kurang lebih Rp 25 miliar yang sudah melebihi target jika dibandingkan pada tahun 2015 hanya mencapai Rp 18 miliar, dan di tahun 2013 hanya mencapai Rp 9 miliar. Pengelolaan keuangan dari tahun ke tahun sudah mulai meningkat dengan dibuktikan pada tahun 2013 Kabupaten Mamasa mendapat Opini Disclaimer dari BPK RI, dan di tahun 2014 dapat ditingkatkan dengan meraih Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan pada tahun 2015 meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Dari keseluruhan penyelengaraan pemerintahan Kabupaten Mamasa, melalui evaluasi kinerja dan penyelenggara pemerintahan daerah (EKPPD) terus mengalami peningkatan berdasarkan penilaian EKPPD sehingga di tahun 2015 Kabupaten Mamasa mendapatkan nilai 1,179 dengan status sedang. Di tahun 2014 meningkat dengan nilai 2,51 dengan peringkat tinggi, dan terus mengalami peningkatan sehingga pada tahun 2015 meraih nilai 2,80. Hal ini menandakan dari tahun ke tahun mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dan semua hasil gambaran keberhasilan pemerintah dengan masyarakat dan unsur pimpinan legislatif.
Bupati Mamasa Ramlan Badawi berharap, apa yang telah diraih Pemkab Mamasa dapat dipertahankan dan bahkan lebih ditingkatkan. Diharapkan pula sinergitas antara Pemprov Sulbar dengan Pemkab Mamasa untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan semua sektor.
FRENDY CRISTIAN