TRANSTIPO.com, Topoyo – Staf Ahli dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Sekretariat DPRD Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) tuntut honor yang belum dibayarkan oleh bendahara sekretariat dewan di tahun 2023.
Asri Salam, Staf Ahli DPRD Mateng, mengeluhkan honornya yang belum diterima di tahun 2023. Asri berbicara kepada wartawan di Mateng pada Selasa, 30 April 2024.
Asri menyebut bahwa honor staf ahli dan PTT di sekretariat dewan itu bervariasi, ada yang dua bulan, ada tiga bulan bahkan ada yang sampai empat bulan belum dibayar.
“Gaji kami di tahun 2023 lalu, dan sampai tahun 2024 belum diberikan oleh bendahara DPRD Mateng,” ujar Asri Salam.
Asri menyebut, kawan-kawannya staf ahli yang melekat di Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang gajinya belum dibayar, seperti staf ahli Fraksi Golkar, dan Jumardi misalnya yang staf ahli Bampaperda, masih ada 3 bulan gajjnya di 2023 yang belum dibayar.
Demikian halnya Juprianto, sfaf ahli Fraksi Perindo, Ambas, dan Askar Asis sebagai sopir Wakil Ketua DPRD Mateng masih ada honornya 4 bulan tahun lalu belum dibayarkan. Kalau dihitung-hitung ada sekitar 8 jutaan. Itu belum masuk honor tenaga PTT.
Asri sendiri mengaku masih ada 2 bulan honornya belum ia terima.
Asri menyebut, Melani, seorang perempuan tenaga PTT sebagai pembersih di kantor dewan terus berharap agar honornya di 2023 dibayarkan oleh bendahara dewan.
Asri Salam sebenarnya sudah pernah beberapa kali lakukan komunikasi dengan lihak bendahara sekretariat dewan, namun sampai hari ini belum terealisasi. Makanya ia adukan hal ini ke media yang ada di Mateng.
Menurut Asri, keseluruhan gaji atau honor kawan-kawannya di Sekretariat DPRD Mateng itu paljng banyak puluhan juta ruliah saja.
Terpisah, Askar Asis, sopir wakil ketua 1, gajjnya yang tersisa 4 bulan itu hanya sekitar 8 jutaan.
Sebenarnya, cerita Askar gajiku ini sudah sempat mau dicairkan oleh bendahara, tapi ditunda diberikan karena pihak bendahara pakai dulu itu uang, dijanji pencairan berikutnya baru dikasi honornya itu.
RULI SYAMSIL
