TRANSTIPO.COM, Pangale – Pandemi Covid -19 memang sudah merubah seluruh sendi kehidupan, terutama dalam hal pembelajaran. Banyak sekolah saat ini yang meliburkan siswa, siswinya dan melakukan pembelajaran jarak jauh atau dengan kata lain menggunakan metode daring.
Pembelajaran Metode daring memang dapat membantu bagi sebagian guru di Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Sulawesai Barat (Sulbar). Namun tidak semua juga guru menggunakan metode yang sama.
Ada diantara guru yang menggunakan metode lain seperti metode Luring yaitu memilih bertatap muka dengan siswa namun dilakukan di luar sekolah.
Terbukti jika belajar metode daring tidak dilakuan semua guru, dimana sala satu sekolah SD di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) memilih untuk melakukan sekolah di rumah ( belajar di rumah) dengan bertatap dan beinteraksi langsung dengan murid namun tetap mematuhi protokol kesehatan yang di anjurkan pemerintah seperti jaga jarak saat belajar dan tetap memakai masker.
Alasan Sekolah di Rumah
Diwawancai di sela menagajar, Haeria selaku guru (Kontrak) mengatakan jika memang pemerintah memberikan kita dua pilihan, metode belajar dengan daring atau luring. Karena melihat kondisi siswa dan jaringan internet yang tidak baik sehingga kita memilih metode luring dengan menyekolahkan anak – anak dirumah.
“Saya pak, memilih motode Luring karena tidak semua anak – anak memiliki handphone ditambah jatingan disini juga tidak bagus,”kata Haeria beberapa waktu lalu kepada kru transtipo.
Haeriah menuturkan jika saat mengajar di rumah anak – anak tetap mematuhi prokes, seperti yang pabak lihat, mereka menggunakan masker dan jaga jarak. Bahkan kami juga membagi waktu (hari) belajar anak – anak misalnya jika hari ini anak yang satu yang datang besok yang lain lagi.
Senada dengan Marhumah guru (PNS) yang juga mengajar dirumah menuturkan jika saat ini siswa sudah aktif belajar di rumah wali kelas masing – masing, namun untuk disini jika sudah memasuki pukul 10.00 Wita mereka sudah pulang.
“Begitula dek, anak – anak disini masuk sekitar pukul 07.30 pagi pulang jam 10.00 wita,” kata ibu Marhumah.
Dari pantauwan kru transtipo anak – anak belajar drumah wali kelasa masing – masing dengan menggunakan baju seragam sekolah yang biasa di pakai kesekolah, dimana rata – rata dari mereka mematuhi prokes.
ARISMAN