Bupati Mamasa Ramlan Badawi (kanan) ikut mendaftar di PDIP Mamasa, Jumat, 26 Mei 2017. (Foto: Frendy Cristian)

Jika Ramlan-Martinus berpasangan, maka Obed Nego Depparinding mesti jeli memilih pasangan di Pilgub Mamasa nanti.

TRANSTIPO.com, Mamasa – Perhelatan pesta demokrasi lima tahunan di bumi Kondosapata benar-benar mulai nampak. Meski pemilihan bupati (Pilbub) Mamasa baru akan dihelat pada 2018, tapi tahapannya sudah dimulai.

Para kandidat yang akan maju bertarung memperebutkan kursi ‘kekuasaan’ di Mamasa harus lebih mendaftar di partai politik (Parpol) untuk dijadikan kendaraan secara resmi dalam Pilkada nanti.

Masih pagi benar pada Jumat, 26 Mei, ketika iringan-iringan kendaraan menuju ke Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Mamasa yang beralamat di Jalan poros Mamasa, Desa Osango,  Kecamatan Mamasa.

Kendaraan ini umumnya roda dua. Mereka kemudian berkumpul di halaman sekretariat partai itu. Massa ini sengaja datang di kantor PDIP itu untuk mengantar Ramlan Badawi—Bupati Mamasa saat ini—yang akan mendaftar sebagai balon Bupati Mamasa periode 2018-2023.

PDIP Mamasa adalah partai pembuka yang membuka pendataran bagi sejumlah kandidat. Sejak 19 Mei lalu, partai ini telah didatangi oleh sejumlah figur. Ada yang mendaftar sebagai bakal calon bupati, ada juga yang mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati.

Sekadar diketahui, Reskianto Taulabikia’ Yohanis Pualillin dan Obed Nego Depparinding telah lebih dulu mendaftar.

Ramlan ditemani oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka agama di Mamasa. Ramlan diterima oleh Ketua DPC PDIP Mamasa, Alpolem, dan sejumlah pengurus lainnya.

Setelah prosesi pendaftaran itu usai, Ramlan Badawi bicara kepada sejumlah wartawan. “Saya memilih mendaftar di PDIP karena partai ini sangat diidolakan dan memiliki peranan penting di Negara kita saat ini,” kata Ramlan Badawi.

Menurut Alpolem, pihaknya mengapresiasi maksud dan tujuan Ramlan Badawi yang berkeinginan mendaftar di PDIP sebagai bakal calon Bupati Mamasa. “Hal ini akan diproses lebih lanjut ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP),” kata Alpolem.

Dalam perbincangannya dengan sejumlah wartawan di Mamasa, Ramlan mengaku  bahwa pada hanya PDIP yang akan dilamar atau ditempati mendaftar. “Saya bertekad, partai apa pun yang ikut mendukungnya akan dibesarkan di Kabupaten Mamasa,” kata Ramlan.

“Sebenarnya partai Demokrat sudah baik, namun lebih maksimal lagi jika banyak partai yang mendukung,” kata Ramlan, bangga. Ramlan menarget 3 sampai 5 partai yang akan mendukungnya di Pilkada nanti.

Politisi PKB mendaftar di PDIP

Ketua PKB Mamasa, Martinus Tiranda (kanan), juga mendaftar di PDIP Mamasa, Jumat, 26 Mei 2017. (Foto: Frendy Cristian)

Di hari yang sama, Jumat, 26 Mei, Marthinus Tiranda susul Ramlan Badawi mendaftar di Sekretariat DPC PDIP Mamasa. Namun Marthinus mengaku hanya mendaftar untuk posisi calon Wakil Bupati Mamasa 2018.

Setelah Ramlan Badawi, siangnya Marthinus mendaftar. Namun, ada yang lain dari Marthinus. Jika calon lain hanya mendaftar, kalau Marthinus mendaftar sekaligus kembalikan formulir.

“Pengambilan dan pengembalian begitu singkat adalah sebagai wujud keseriusan saya mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati. Makin cepat makin baik. Jika bisa dikerjakan sekali mengapa harus dikerja dua kali,” jelas Marthinus kepada wartawan di Mamasa.

Pengurus DPC PDIP, Yusak Nole Lolang, menjelaskan bahwa pengembalian formulir pertama sepanjang dibukanya pendaftaran di Sekretariat DPC PDIP adalah Marthinus Tiranda.

“Pengembalian formulir ini membuktikan Marthinus sudah benar-benar resmi sebagai bakal calon Wakil Bupati Mamasa periode 2018-2023,” kata Yusak.

Seusai prosesi itu, Marthinus menjelaskan alasannya, sebagai kader PKB, mendaftar di PDIP. “PDIP adalah saudara kandung PKB sebagai pilar kebangsaan yang berasas nasionalisme. Partai ini sama-sama serius memperjuangkan daerah ini,” katanya.

“Sekalipun PKB adalah partai pemenang kedua di Mamasa, tapi membangun Mamasa ini tidaklah cukup hanya dengan PKB. Karena itu saya mendaftar di PDIP hari ini (Jumat, red) karena saya tahu bahwa PDIP satu visi dengan PKB, baik di tingkat nasional maupun di daerah. Temasuk di Kabupaten Mamasa ini,” jelas Marthinus.

Masih di Jumat yang sama, selain Ramlan dan Marthinus, tokoh lainnya mendaftar di PDIP adalah Yohanis Karatong dan David Bambalayuk.

Jika PDIP Mamasa diandaikan ‘bunga desa’, wajarlah jika kemudian banyak ‘lelaki’ yang hendak meminangnya.

FRENDY CRISTIAN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini