
HUT GTM ke-70 kali ini benar-benar meriah, semarak, dan bagai sebuah karnaval besar.
Ini rangkaian acara keagamaan. Tapi kehadiran artis Sean Idol, jadilah warga Mamasa menyemut di arena seremoni sakral itu.
TRANSTIPO.com, Mamasa – Sinar mentari siang sudah mulai tampak. Tapi Mamasa tetaplah terasa dingin, bahkan masih sejuk sekali.
Sejak 3 Juni lalu sebuah perhelatan besar tengah berlangsung di Mamasa. Hari ulang tahun (HUT) Gereja Toraja Mamasa (GTM) ke-70 sengaja dipilih Kabupaten Mamasa sebagai tempat penyelenggaraan acara besar ini.
Kini, berkat kegiatan Sinode GTM ini, Mamasa tampak ramai sekali. Biasanya tak seramai ini. Frendy Cristian—kru lama ini—mengikutinya sejak awal kegiatan ini.
Warga menyemut yang datang dari pelbagai sudut-sudut kampung di Mamasa. Tumpah ruah. Begitulah. Ini perayaan akbar yang tak sekali setahun diadakan di sini, di Mamasa.
Inilah sebuah bukti dari perjalanan panjang Gereja Toraja Mamasa (GTM) yang dirindukan oleh Umat Kristiani di Mamasa. Kini GTM telah menginjak umur 70 tahun—waktu yang telah menandakan bahwa persekutuan ini telah menorehkan pelbagai manfaat untuk Umat.
Pada HUT kali ini banyak kegiatan yang diselengarakan, antara lain lomba karnaval, panduan suara tingkat Klasis: pemuda hingga anak-anak.
Rabu siang, 7 Juni 2017, bertempat di aula Centre Convention Hall GTM diadakan acara puncak kegiatan yang berlangsung hingga sore hari.
Dari pantauan transtipo.com, tampak ribuan masyarakat hadir menyaksikan puncak perayaan itu. Dihadiri pula beragam tokoh formal daerah.
Ada Asisten I Pemprov Sulbar Nur Alam Tahir, Bupati Mamasa Ramlan Badawi, Wakil Bupati Mamasa Bonggalangi, Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi, Seskab Tana Toraja Semuel Tandibua, Kapolres Mamasa AKBP Suhendro, mantan Bupati Mamasa Obed Nego Depparinding serta pimpinan dan sejumlah Anggota DPRD Mamasa.
Acara pembukaan diawali dengan hiburan tarian Adat Mamasa, juga musik bambu. Yang menarik adalah kehadiran artis dari Jakarta, Kamasean Yoce Matthews alias Sean Idol.
Kamasean adalah putri berdarah Toraja-Batak. Sean—sapaan tenar Kamasean—hadir di HUT GTM ke-70 kali ini datang sendiri. Sean adalah anak dari pasangan Sean Yoce D. Matthews (Ayah) dengan Henny Napitupulu (Ibu).
“Kami datang ke sini ingin melihat Sean menyanyi,” kata Anace, salah seorang masyarakat yang hadir di kegiatan ini.
Sean Idol melantunkan sejumlah lagu-lagu hits yang bernuansa rohani dan daerah. Suara sekelas Sean, pantaslah seolah menghipnotis masyarakat Mamasa. Mereka seolah tak lagi ingin beranjak dari tempatnya berdiri.
Saat Sean menyanyikan lagu Marendeng Marampa, para penonton seolah histeris: ikut bernyanyi sembari berjingkrak-jingkrak. Lagu daerah ini pula jadi ajang lelang. Tak tanggung-tanggung, berkat lagu itu bisa mendatangkan dana ratusan juta rupiah.
Dana sebanyak itu akan disumbangkan untuk renovasi bangunan Gereja Baetrix. Gereja ini adalah salah satu gereja tertua yang dibangun Belanda tempo dulu. Konon, Gereja tua ini akan dijadikan museum dan tempat wisata religi di Kabupaten Mamasa.
Seusai tampil di panggung, Sean kemudian diserbu warga untuk foto bersama. Kehadiran Sean Idol di Mamasa akan menjadi catatan tersendiri bagi warga di pegunungan Sulbar ini.
Mungkin pula ini sejarah tersendiri bagi Tondokta, Mamasa.
FRENDY CRISTIAN









