TRANSTIPO.com, Mamuju – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2019 untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) semuanya sudah menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar Arifuddin Toppo saat ditemui sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Mamuju, Senin, 18 Maret 2019.
“Alhamdulillah semua sekolah di Sulbar di tahun 2019, baik SMA dan SMK sudah seratus persen UNBK,” kata Arifuddin Toppo.
Arifuddin menggungkapkan jika ia baru saja melakukan rapat koordinasi bersama sejumlah pihak terkait dengan UNBK yang akan dilaksanakan pada 25 Maret ini untuk tingkat SMK, di mana saat ini secara kebetulan ketua panitia UNBK sementara melakukan rapat pertemuan terkait Dana Bos di Bogor, Jawa Barat.
“Kami ada penekanan bahwa UNBK sudah wajib untuk dilaksankan di tahun 2019, sambil kita mengevaluasi masalah-masalah yang dihadapi,” ungkap Arifuddin.
Ia juga mengatakan, namun untuk pelaksanaan UNBK di Sulbar sudah disepakati oleh semua sekolah, dan salah satu alasan mengapa kita dorong pelaksaanan UNBK agar kita bisa mendidik anak-anak untuk memiliki karakter atau jati diri, dan kepercayaan terhadap kemampuan dirinya sendiri.
Bagaimana dengan sekolah yang berada di daerah terpencil yang tidak memiliki jaringan internet?
Arifuddin Toppo mengatakan, “Kita sudah melakukan pertemuan mengkomunikasikan terkait hal itu, karena memang tidak semua kabupaten memilik jaringan yang baik. Dengan keadaan tersebut, pemerintah pusat mengambil kebijakan mengenai pelaksaan jadwal UNBK antara SMK dan SMA dibedakan.”
Olehnya itu, sebut Arifuddin, dengan kebijakan ini maka jika ada masalah di SMK pada saat ingin melaksanakan ujian BK, ia bisa numpang untuk melaksankan ujian BK di SMA, begitu pula sebaliknya.
“Alhamdulillah kebijakan yang ada, saya kira semua sekolah di Sulbar sudah siap untuk UNBK,” tutup Arifuddin Toppo.
ARISMAN
