TRANSTIPO.com, Pasangkayu – “Rehabilitasi Kawasan Pantai yang Terdampak Abrasi”. Itulah tema dalam kegiatan pengukuhan puluhan pemuda peduli lingkungan di Dusun Salule, Desa Pangiang, Bambalamotu, Matra oleh Dinas Lingkungan Hidup (LH) Matra.
Kepala Dinas LH Matra Jamal yang mengukuhkan para pemuda peduli itu pada Minggu, 27 Agustus 2017, di Matra.
Seusai pengukuhan, komunitas yang berasal dari pemuda Muhammadiyah dan pelajar Salule bersama warga terlihat cukup antusias melakukan bakti sosial penanaman ratusan bibit pohon bintangor sepanjang tebing pantai Salule.
Kegiatan yang didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Matra, dan pabrik pengolahan minyak sawit PT. TSL ini, bertujuan membangun kesadaran warga akan arti penting menjaga kelestarian lingkungan sekitar, salah satunya hutan mangrove yang ada di Dusun Salule.
Menurut Jamal, pihaknya sangat mendukung dan siap membantu penyediaan bibit mangrove, mangga, dan pala untuk dibagikan kepada warga Salule agar ekosistem di dusun tersebut tetap terjaga.
Pada kesempatan itu, Kadis LH Matra berharap pengelolaan sampah perlu diperhatikan, selain pelestarian mangrove. Pihaknya bersedia memberikan bantuan berupa gerobak motor untuk pengangkutan sampah.
Senada, Kepala BPBD Matra Ardilla menjelaskan, masa depan umat manusia selalu ada jika selama menjaga lingkungan dengan baik. Sebab, katanya, bila lingkungan hancur maka alam menjadi tak bersahabat.
Selama enam tahun dirinya mengepalai instansi yang khusus menangani penanggulangan bencana ini, menilai kondisi mangrove di Mamuju Utara (Matra) rata-rata memprihatinkan. Karena itu ia berharap ada aturan desa tentang mangrove untuk melindungi dari kepunahan. Diharapkan program ini dilakukan secara simultan.
Kepala Bidang Rehabilitasi BPBD Matra M. Yunus, yang menginisiasi kegiatan ini menguraikan, selain mampu mencegah abrasi pantai akibat hantaman ombak, mangrove juga sangat berbuna bagi keberlangsungan biota laut dan bisa dijadikan obyek wisata seperti daerah lain.
Sebab itu, ia berharap perlu intervensi pemda dan keterlibatan semua pihak. Dan, kegiatan ini bukan hanya formalitas belaka tapi dilakukan secara berkelanjutan dan mengusulkan agar Salule dijadikan kawasan binaan.
Kades Pangiang Fadli Basri juga apresiasi kegiatan kepemudaan terkait kepedulian lingkungan. Pasalnya, kegiatan ini menjadi bagian dari visi-misi Desa Pangiang.
ARHAM BUSTAMAN