TRANSTIPO.com, Pasangkayu – Bupati Matra Agus Ambo Djiwa secara resmi tutup Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) di Hotel Devonder Pasangkayu, Matra, Kamis, 30 Maret 2017.
Musrenbangda ini fokus pada penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2018, dengan tema: Memacu Pembangunan Infrastruktur, Menuju Daya Saing Perekonomian, dan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkelanjutan.
Dalam sambutanya, Agus Ambo Djiwa mengatakan, penyusunan Rencana Kerja (Renja) 2018 direalisasikan dengan baik. Bahkan ia menganulir anggaran itu diimplementasikan tiap SKPD dengan tepat sasaran.
“Saya tak mau liat lagi SKPD alokasikan dana Rp 50 juta tiap tahun untuk pembelian kertas karena itu fiktif dan tak dibenarkan secara administrasi,” tegas Bupati Agus.
Selain menyinggung SKPD yang hadir di penutupan Musrenbangda itu, bupati dua periode ini yang juga penggagas berdirinya kabupaten yang dikenal dengan buaya rawa ini, memberi pesan moral terhadap para kepala desa se-Matra.
Agus bilang, para kepala desa agar berhati-hati mengelola Dana Desa yang fantastis itu—hingga menembus Rp 1 miliar per desa. Administrasi di tingkat desa harus segera diperbaiki sehingga tak ada cela untuk melakukan tindak kejahatan korupsi.
“Saya minta para kades berhati-hati mengelola dana yang cukup besar itu,” tegas Agus.
Sekadar diketahui, dari hasil pantauan media, penyusunan Renja 2018 melalui kegiatan Musrenbangda dinilai tertutup. Pasalnya, subsektor Bappeda Matra dianggap tak terbuka terkait tupoksi penganggaran tiap SKPD. Dana alokasi APBD tahun 2018 tak diketahui publik—masyarakat Matra.
FIRMANSYAH