
TRANSTIPO.com, Polewali – Muhammad Asri Anas mengaku tak tertarik maju sebagai peserta Pemilihan Bupati Polewali Mandar (Polman) pada pilkada serentak 2018 nanti.
“Saya tak tertarik lagi maju di Pilkada ini. Saya ingin berkonsentrasi di pusat. Di sini mungkin bukan ranah saya lagi. Saya ingin berpikir secara nasional, bahkan berpikir global,” kata Muhammad Asri Anas di Polewali, Polman, Selasa, 21 November 2017.
Muhammad Asri Anas adalah Anggota DPD RI dari daerah pemilihan Sulawesi Barat (Sulbar) hasil pemilihan umum tahun 2014 lalu.
Untuk diketahui, Muhammad Asri Anas ikut bertarung sebagai Calon Bupati Polman pada Pemilihan Bupati (Pilbub) Polman 2013 lalu.
Di sing tadi, Selasa, 21 November 2017, Muhammad Asri Anas menjadi salah satu pembicara pada acara seminar nasional yang dilaksanakan DPD RI dan dihelat di aula kampus IAI DDI Polman.
Ketika ditanya oleh sejumlah awak media, seputar bakal calon bupati dan wakil bupati di Bumi Tipalayo itu, Muhammad Asri Anas menjawab.
“Saya bisa pastikan yang kuat ini adalah pasangan AIM-Natsir Rahmat lawan Salim Mengga-Syamsul Mahmud—karena Dirga Putra Singkarru akan konsen di bisnis, dan partai pendorong beliau (Salim-Syamsul, red) sudah jelas PPP, Nasdem, dan Demograt. Terkait lobi di pusat, masih kuat pak Salim. Hanya saja AIM sudah pernah bupati.”
Menurut hemat Muhammad Asri Anas, putra mantan Bupati Polmas ini (Salim Mengga, red) tak perlu terlalu over memasang baliho.
“Karena tokoh ini sudah dikenal sejak dulu. Tidak seperti Marwan, mesti di sana-sini harus pasang baliho karena tidak dikenal. Dia baru muncul. Saya kira kelas Purnawirawan TNI tidak lagi meniti—karena ibarat mobil—sudah bisa tancap gas ketika sudah ada kepastian (partai) pengusungnya. Bisa lari 90 sampai lari 100,” kata putera mantan Kepala Desa Tapango ini kepada laman ini di Polewali.

Di tempat yang sama, Wakil Rektor III IAI DDI Polman Bidang Kemahasiswaan, Muhammad Arsyad mengatakan, belum bisa kami prediksi terlalu jauh siapa yang bakal menang.
Hemat Muhammad Arsyad, karena isu-isu dan perbincangan masyarakat, misalnya di warung kopi, masih dalam hayalan tak bertepi.
“Tapi perlu diingat, petahana (AIM—Andi Ibrahim Masdar, red) punya saudara yang namanya Ali Baal Masdar (ABM) yang kini adalah Gubernur Sulbar. Tentu secara pribadi tidak akan tinggal diam,” kata Muhammad Arsyad.
BURHANUDDIN HR