Rumah Makan Dapoer Hj. Rafiah, Jalan Anoa Nomor 48, Mamasa. (Foto: Sarman Shd)

TRANSTIPO.com, Mamasa – Kini, Mamasa telah menjadi kota baru, meski ia kecil. Indah, bercuaca dingin, dan beri pesona tersendiri. Sebagai sebuah daerah destinasi (tujuan) wisata, Mamasa kini bersolek rupa. Sejak jadi daerah otonomi baru pada 2002, Mamasa kian berubah.

Dari tahun ke tahun kian berbenah. Jalan kota dibeton. Diperlebar. Namun sayang warga membangun rumah berhimpitan dengan bibir jalan yang telah dibeton itu. Mamasa kota tampak kian padat.

Jalan antarkecamatan sudah bisa menjadikan transportasi lancar, sejak beberapa tahun lalu. Mamasa kini benar-benar telah berubah.

Perjalanan darat dari kota Polewali—Polewali Mandar—ke Mamasa kota kian terasa dekat. Jalan beraspal dan beton sambung-menyambung menjadikan perjalanan begitu lancar.

Dari Polewali di pantai itu, menuju Mamasa yang berada di gunung, ditempuh dengan berkendara tinggal hitungan dua jam lebih.

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata (destinasi), Mamasa kini mulai melengkapi diri. Sudah lebih selusin hotel, losmen, dan penginapan jadi ‘penghuni’ baru Mamasa kota. Salah satu hotel yang kerap jadi pilihan pengunjung dari luar kota Mamasa adalah Hotel Sajojo.

Hotel ini berada di kisaran Tatoa. Hotel Matana juga jadi pilihan yang lain untuk tempat menginap. Memang kedua hotel ini masih hotel ‘standar’ alias belum bertaraf hotel berbintang. Rumah-rumah makan juga satu-persatu hadir untuk menjawab kebutuhan pengunjung kota wisata baru ini.

Salah satu rumah makan yang baru, yang dibuka sejak enam bulan lalu, adalah rumah makan yang diberi nama Dapoer Hj. Rafiah, berada di Jalan Anoa Nomor 48 Mamasa. Warung ini milik Hajjah Rafiah. “Dibuka sejak enam bulan lalu pak,” kata ibu hajjah ini.

Sang ibu hajjah sendiri yang sedia melayani tetamunya, “Maklum karyawan saya pergi berlibur, jadi saya yang langsung melayani bapak-bapak,” kata Hj. Rafiah menyapa kru transtipo di Mamasa, Kamis malam, 8 September 2016.

Menurut Rafiah, dulu tempat ini dikontrak oleh BRI Mamasa. “Tapi setelah kontraknya berakhir, ya saya kemudian jadikan tempat rumah makan,” kata ibu hajjah ini sembari menyunggingkan senyum.

Hajjah Rafiah sedang melayani pengunjung Rumah Makan Dapoer Hj. Rafiah, Mamasa, Kamis malam, 8 September 2016. (Foto: Sarman Shd)
Hajjah Rafiah sedang melayani pengunjung Rumah Makan Dapoer Hj. Rafiah, Mamasa, Kamis malam, 8 September 2016. (Foto: Sarman Shd)

SARMAN SHD

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini