TRANSTIPO.com, Mamuju – Pertarungan kandidat calon Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Mamuju telah memanas. Sejumlah figur menyatakan diri akan maju sebagai calon ketua salah satu organisasi dalam kelompok Cipayung ini.
Ekspektasi besar itu muncul sebab KNPI dianggap sebagai ruang dan wadah bagi para pemuda untuk menunjukkan eksistensi dan kualitasnya dalam berkontribusi membangun daerah dan sekaligus ingin membentuk peradaban sosial yang lebih baik ke depan.
Pengurus Pusat Study Strategis Malaqbi (PUSSMA) Sulawesi Barat, Anhar Toribaras, menegaskan, menjadi seorang pimpinan di KNPI itu tak hanya sekadarnya saja. Dibutuhkan keseriusan dan komitmen untuk menata kelembagaan pemuda di daerah ini.
“KNPI itu membutuhkan pemuda yang visioner, punya ide dan gagasan membangun. Bukan hanya sekedar maju karena ajang gagah-gagahan, lebih-lebih jika hanya ingin tampil beda,” kata Anhar pada Minggu, 21 Agustus 2016.
Mantan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Utara (IPMA-Matra) ini menegaskan, sosok yang pantas memimpin KNPI Mamuju mesti pemuda yang bisa fokus menata manajemen organisasi.
“Ketua KNPI Mamuju nantinya harus fokus. Dan saya ingin bilang, Ketua KNPI Mamuju ke depan sebaiknya bukan PNS dan bukan pula politisi. Sebaiknya dari kalangan aktivis yang punya integritas. Memang, saya akui tak ada batasan untuk itu, semua berhak maju,” pinta Anhar.
Menurutnya, politisi dan PNS dikuawatirkan sulit menjalankan organisasi secara proporsional dan profesional, sebab akan ambigu pada tugas utamanya sebagai PNS atau yang politisi di parlemen.
“Saya kira masa lalu bisa jadi rujukan ketika KNPI dipimpin oleh PNS dan politisi. Apakah kita mau ulangi lagi? Biarlah yang PNS fokus pada tugasnya, politisi pun akan melakukan kerja-kerja politik di tengah rakyat. Organisasi perlu dikerja secara konsisten dan dijalankan secara baik pula,” kunci kader PMII Mamuju ini.
ZULKIFLI