TRANSTIPO.com, Mamuju – Arsyad Ramadhan, anak penderita gizi buruk di Tarudu, Desa Labuang Rano, Kecamatan Tapalang Barat, Mamuju. Arsyad lahir pada 20 Juli 2012. Saat Arsyad berusia 3 bulan, dia didiagnosa dan dinyatakan menderita hidrosefalus. Ia sempat dioperasi pada 5 Desember 2012 lalu di Rumah Sakit Wahidin Makassar, dan sampai sekarang masih terpasang selang cairan di tubuhnya.
Pasca operasi, anak kelima dari enam bersaudara ini diminta untuk tetap ceck-up secara rutin di Rumah Sakit Wahidin Makassar, Sulsel, namun terkendala faktor ekonomi sehingga ceck–up tidak jadi. Data terakhir, bulan Februari 2017, Arsyad yang kini berusia 55 bulan memiliki berat badan 6,2 kg, panjang badan 78,9 cm dan lingkar lengan atas (Lila) 9,8 cm. Arsyad dinyatakan menderita gizi buruk, penyakit turunan dari hidrosefalus.
Mendengar adanya kasus tersebut, Bupati Mamuju Habsi Wahid langsung bergerak dengan mengunjungi rumah Mariadi dan Nurmawati—orang tua Arsyad Ramadhan. Habsi Wahid juga memberi santunan kepada Arsyad Ramadhan. Bukan hanya itu, kepada Mariadi dan Nurmawati, Habsi Wahid berjanji akan memfasilitasi proses penyembuhan dan pengurusannya.
“Saya atas nama Pemkab Mamuju, mulai hari ini akan memfasilitasi Arsyad bawa ke Rumah Sakit Mamuju, besok (hari ini, red). Setelah itu didiagnosa, ambil surat rujukan, dibawa langsung ke Rumah Sakit di Makassar dan sekaligus akan dilakukan penyembuhan. Dan pengurusannya, Insya Allah Pemkab Mamuju akan menangani,” kata Habsi Wahid.
Sementara itu, ayah Arsyad, Mariadi yang bekerja sabagai petani, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Mamuju atas kepedulian terhadap kondisi keluarganya. Mariadi mengaku telah menghabiskan biaya kurang lebih puluhan juta rupiah untuk mengobati penyakit Arsyad.
Saat ini ia merasa bersyukur karena pengobatan Arsyad yang sempat terputus akan dapat dilanjutkan kembali dengan uluran tangan Pemkab Mamuju.
“Saya berharap anak saya cepat sembuh pak,” kata Mariadi saat ditanya mengenai harapannya saat ini.
HUMAS/DIAN HARDIANTI LESTARI
