TRANSTIPO.com, Topoyo – Sebelum puncak acara peresmian PT. Primanusa Global Lestari (PGL), perusahaan sawit baru di Desa Kambunong, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, sejumlah massa melakukan demo menolak kehadiran perusahaan ini, Rabu, 8 Agustus 2018.
Saat demonstrasi berlangsung, Bupati Mamuju Tengah H. Aras Tammauni datang di lokasi dan menemui serta berbicara kepada para pendemo itu.
Puncak peresmian pengoperasian PT. Primanusa Global Lestari ditadai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Mamuju Tengah H. Aras Tammauni.
Peresmian PT PGl juga dihadiri oleh Ketua DPRD Mamuju Tengah Arsal Aras Tammauni, pimpinan OPD lingkup Pemkab Mamuju Tengah, camat se-Kabupaten Mamuju Tengah, Kapolsek Topoyo, Kapolsek Tobadak, kepala desa di Mamuju Tengah.
Pimpinan PT PGL, Mulyanto mengatakan bahwa dengan hadirnya perusahaan PT. Primanusa Global Lestari semoga dapat membangun ekonomi daerah berbasis kerakyatan serta memiliki visi dan misi ke depan.
“Yang harus dicapai untuk menjadi sebuah perusahaan agribisnis dan menjadi pengelolaan kelapa sawit yang berkembang dan berkelanjutan, serta pengelolaan TBS secara kemitraan dengan masyarakat berdasarkan kelestarian lingkungan dan memperdayakan ekonomi masyarakat, khususnya Desa Kambunong, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Mamuju Tengah,” urai Mulyanto.
Program pemerintah terkait revitalisasi perkebunan sawit masyarakat, sebut Mulyanto, maka kami dari PT. Primanusa Global Lestari siap menjembatani sebagai bapak angkat.
“Untuk mempererat hubungan antara masyarakat dan prusahaan, kami membuat program CSR yang tepat guna untuk masyarakat di sekitar. Kami berharap agar dapat saling bahu-membahu antara masyarakat dan pihak perusahaan. Menjaga kemitraan yang harmonis agar operasional pabrik ke depan dapat berjalan lancar,” harap Mulyanto.

Sementara itu, Bupati Mamuju Tengah H. Aras Tammauni mengatakan, hari ini sudah ada 4 pabrik minyak yang ada di Mamuju Tengah.
“Tapi saya masih merasa keempat pabrik ini masih kurang, kenapa? Apabila kita melihat ke Astra, masih antri juga, terkadang 2 sampai 3 hari ngantrinya,” sebut Aras Tammauni.
Mudah-mudahan dengan peresmian PT. Primanusa Global lestari ini, ucap Aras, masyarakat sudah tahu bahwa pabrik ini ada di Desa Kambunong, dan membagi hasil sawitnya untuk dijual.
“Terus terang saya katakan kepada gubernur atau yang mewakili, Kabupaten Mamuju Tengah ini tidak sama dengan kabupaten lain. Di Mamuju Tengah lebih banyak plasma ketimbang dengan inti, dan hampir inti tidak berarti,” sebut Aras Tammauni dalam sambutannya saat peresmian PT PGL.
Ia juga sampaikan, saya selaku bupati senantiasa menyampaikan kepada pemerintah provinsi, bahkan yang DPR pusat, masalah buah yang selalu busuk, masalah harga yang selalu kita permasalahkan dan tidak ada perubahan.
“Kita patut bersyukur dengan kehadiran PT. Primanusa Global Lestari di Mamuju Tengah tentu ada dampak positif bagi kehidupan ekonomi masyarakat kita dan membantu pelaksanaan pembangunan di daerah. Salah satunya yaitu dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di Kambunong, meningkatkan pendapatan serta kesejahtraan sehingga menekan angka pengangguran di Mamuju Tengah,” ujar Aras.
Untuk itu, katanya, agar berkelanjutan keberadaan pabrik kelapa sawit PT. PGL ini, saya selaku pemerintah mengajak seluruh pihak untuk menjaga hubungan kerja sama yang baik.
RULI SYAMSIL