Bantuan KUBE di Mateng Disunat? Pemilik Usaha Meubel Bicara

805
Salah seorang ketua kelompok usaha KUBE, Dika Meubel, di Kabupaten Mateng, Bahrun (47), kanan. (Foto: Ruli)

TRANSTIPO.com, Tobadak – Dana bantuan pemerintah untuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) tahun anggaran 2021 yang melekat pada Dinas Koperasi dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat, sebesar Rp102.000.000.

Bantuan KUBE diberikan kepada sejumlah kelompok usaha rakyat untuk memulihkan usaha mereka, terutama di masa pandemi Covid-19. Dengan bantuan tersebut kelompok usaha tetap produktif.

Dalam penelusuran diketahui, ada 3 kelompok usaha KUBE yang mendapatkan bantuan hibah dari Koperindag Mateng, yakni Meubel Dika, Fausi Meubel, dan Suci Meubel.

Ketua kelompok usaha Dika Meubel, Bahrun (47), mengatakan bahwa usahanya itu bergerak di bidang pertukangan kayu.

“Alat pertukangan yang kami terima waktu penyerahan bantuan di kantor Koperindag pada bulan November 2021 memang kurang. Yang kami terima hanya 5 jenis alat pertukangan, seperti ketang listrik merek maktec dengan harga Rp1,4 juta, bor listrik merek makter dengan harga Rp750 ribu, mesin amplas merek matec dengan harga Rp750 ribu, mesin pahat merek estco harga Rp2,5 juta, dan somel listrik merek makita dengan harga Rp1,4 juta. Ditotal semuanya hanya Rp7 juta. Jadi saat itu alat skap meja atau jointer planet yang tidak ada, padahal saat penyerahan bantuan jumla barang yang seharusnya kami terima 1 paket atau senilai Rp24 juta,” terang Bahrun di Mateng pada Selasa, 11 Januari 2022.

Bahrun menyayangkan justru meja atau jointer planet yang tidak ada padahal harganya ini di atas 10 jutaan.

Bahrun bilang, dirinya bersama rekan seprofesinya pertanyakan sisa bantuan yang mereka belum terima, dan pihak kantor Koperindag janji akan diberikan, nanti menyusul.

“Tapi sampai sekarang sudah tahun 2022 kita tunggu-tunggu tidak ada. Ya, semoga saja adaji,” harap Bahrun.

Menurut Bahrun, hal yang sama juga dialami oleh kelompok usaha lainnya yang tidak terima utuh bantuan hibah itu.

“Ada dua kelompok lagi, yakni Fauzi Meubel dan Suci Meubel yang juga tidak terima lengkap. Yang lainnya amanji,” ujar Bahrun di Desa Polongaan, Tobadak, Mateng.

Salah seorang rekan Bahrun menimpali, “Banyak betul itu napotong anggarannya, dua kali lipatnya naambil.”

Terpisah, masih di Selasa, 11 Januari, Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Mateng yang tak bersedia dipublis namanya mengatakan, kelompok usaha Dika Meubel telah menyampaikan keluhannya yakni kekurangan bantuan yang diterima.

Pihak legislator ini mengaku bahwa keluhan tukang kayu tersebut telah ia sampaikan kepada Sekretaris Koperindag Mateng.

“Jum’at, 7 Januari 2022, sudah saya konfirmasi keluhan kelompok ini, dan pihak koperindag menyampaikan bahwa mengenai kekurangan alat itu akan segera menyusul,” ujar anggota dewan tersebut.

Menurutnya, seharusnya kelompok ini terima bantuan Rp24 juta, tapi dalam bentuk barang. Hitungan mereka dari 5 jenis alat pertukangan itu hanya totalnya Rp7 jutaan.

Pihak pimpinan Dinas Koperindag Mateng menyampaikan bahwa mengenai bantuan itu ia tidak paham.

“Mohon maaf, kalau terkait dana itu saya betul-betul tidak paham, karena saya baru tugas di sini. Saya dilantik 4 November 2021,” kata Kepala Dinas Koperindag Mateng Colleng Sulaeman.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Asisten Administrasi Pemkab Mateng.

“Memang sempat saya tanda tangan berita acara penyerahan itu, apalagi tim PHO juga sudah memverifikasi bahwa tidak ada masalah, penerima sudah tanda tangan semua, ditambah lagi waktu yang sudah mepet, akhir tahun,” kata Colleng, Rabu, 12 Januari 2022.

Bendahara Dinas Koperindag Mateng mengakui bahwa ada dana yang dicairkan di keuangan melalui rekanan, pihak ketiga, di November lalu.

“Tapi dana itu kita tidak tahu untuk berapa kelompok, jumlahnya 102 juta rupiah cair,” kata bendahara Koperindag, Hajrah, Rabu, 12 Januari 2022.

Hajrah katakan, pihaknya hanya sebatas mencairkan, selebihnya terkait untuk kelompok penerima, bisa ditanyakan ke sekretaris, pak Ilyas.

Meski telah coba ditemui di kantornya, konfirmasi kepada Ilyas berhasil melalui sambungan telepon.

“Sudah ada kesisahan barang kelompok ini, sedikit terlambat itu karena terkendala di pengiriman barang,” ujar Ilyas, Rabu, 12 Januari 2022.

Menurutnya, paling lambat Jumat, 14 Januari sudah ada barangnya.

RULI SYAMSIL

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini