TRANSTIPO.com, Mamuju – Ardiansyah telah 22 bulan meninggalkan Kabupaten Mamasa sejak dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pada 12 November 2021.
Lelaki kelahiran Kota Makassar 41 tahun lalu itu meninggalkan Kabupaten Mamasa di jabatan yang sama yakni Sekda Mamasa selama dua tahun lebih, 2019-2021.
Dalam beberapa kali penyampaiannya di sejumlah pertemuan publik di Mamasa, Ardiansyah kerap bilang tak bisa lupakan Kabupaten Mamasa lantaran selama waktu pengabdiannya sebagai pamong sejak lulus STPDN 2003, lebih banyak berkiprah di Pemerintahan Kabupaten Mamasa.
Sebut misalnya jabatannya sebagai Camat Tabulahan, Kabupaten Mamasa, 1997-1999. Dan seterusnya, dari sekian banyak jabatan yang direngkuhnya hingga Kepala Badan Pengelola Keuangan Pemkab Mamasa dan Sekda Mamasa.
Nama Ardiansyah juga masuk pengusulan calon Pj. Bupati Mamasa oleh DPRD Kabupaten Mamasa.
“Lamami saya tau itu kalau pak Yacub Solon yang jadi Pj Bupati Mamasa,” kata Ardiansyah di ujung telepon, Jumat, 15 September, sekitar pukul 09.30 WITA.
Sekda Majene ini bersyukur namanya masuk tiga besar yang sampai ke meja Presiden Joko Widodo. “Tallukang todak terakhir, bro. Pak Yacub, saya dan pak Sukur.”
Menurut Ardiansyah, sejak 31 Agustus lalu telah mengetahui hasil akhir penilaian tim di Kepresidenan, tapi SK atas nama Yacub Solon sebagai Pj Bupati Mamasa baru datang kemarin, Kamis.
“Aka penduammi todak lajadi sekda di Mamasa, yaa baguslah sekarang jadi penjabat bupati, kan beliau putera daerah juga, walau lama tugas di luar,” ujar Ardiansyah kepada media ini.
Dengan tidak lolosnya sebagai Pj Bupati Mamasa atas persetujuan Presiden, Ardiansyah mengaku pimpinannya di Kabupaten Majene ‘tak mengizinkannya’ tinggalkan Majene.
Meski tugas berat untuk mengatasi defisit anggaran di Pemkab Mamasa, dan permasalahan lainnya di kabupaten, melalui laman ini secara tulus ikhlas Ardiansyah ucapkan selamat kepada Yacub F. Solon sebagai Pj Bupati Mamasa, 2023-2025.
SARMAN SAHUDING
