
TRANSTIPO.com, Mamasa – Seorang bayi, Maryana Mangga Prow, berumur 11 hari. Ia berasal dari Desa Rantepuang, Kecamatan Sespa, Kabupaten Mamasa.
Diketahui, Maryana menderita penyakit omfalokel, yakni usus dan organ lainnya yang dimiliki si bayi berada di luar perut dan hanya dibungkus oleh selaput tipis sehingga kelihatan transparan dan nyaris keluar dari tubuhnya.
Bayi itu pernah dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar (Polman). Namun, pada tiga hari yang lalu, orang tuanya dengan terpaksa meminta dokter untuk mengeluarkan bayinya dari rumah sakit lantaran tak punya biaya hidup untuk terus menunggu si buah hatinya menjalani perawatan.
Dengan terpaksa dokter mengeluarkan bayi itu dari rumah sakit disertai dengan surat pernyataan kedua orang tuanya.
“BPJS ada, namun kami terpaksa meminta untuk keluar karena sudah kesulitan biaya hidup selama berada di rumah sakit,” kata Joni Alfred, ayah bayi itu.
Karena kondisi bayi tersebut tak kunjung pulih, sehingga pada Minggu siang, 26 November 2017, kedua orang tuanya, Joni Alfred (Ayah) dan Sarce (Ibu), kembali membawa si buah hatinya ke RSUD Kondosapata Mamasa untuk menjalani perawatan.
Berdasarkan keterangan bidan yang menangani, bayi itu menderita penyakit omfalokel namun sudah infeksi dan membesar sehingga harus segera dirujuk kembali ke RSUD di Polewali, Polman.
“Karena kemampuan kita di sini terbatas untuk melakukan perawatan tindak lanjut, sehingga kita menyarankan untuk dirujuk ke RSUD Polman agar mendapatkan perawatan yang lebih intensif,” ungkap Imelda, salah seorang bidan di RSUD Kondosapata, Mamasa.
Dari pantauan transtipo.com di RSUD Kondosapata, sekitar pukul 04:00 dini hari, Minggu sore, 26 November 2017, bayi atas nama Maryana Mangga Prow itu kembali dirujuk ke RSUD Polman. Ia diantar oleh bidan Imelda, yang menanganinya di RSUD Kondosapata Mamasa.
FRENDY CHRISTIAN