Kabar Baik untuk Kabupaten Mamasa

1219
KABUPATEN MAMASA, SULAWESI BARAT JUARA 1 TINGKAT NASIONAL PENURUNAN KERAWANAN PANGAN (PoU), JAKARTA, 14 AGUSTUS 2025. (FOTO: ISTIMEWA)

TRANSTIPO.com, Jakarta – Menjelang akhir pekan di hari penutup untuk sepekan lebih di tanah rantau Minang, Sumatera Barat, di Jumat pagi yang tampak cerah di Kota Padang, saya sambilan membaca berita kegiatan di Ibu Kota Jakarta.

Saya kemudian menemukan gambar yang mengidentifikasikan wakil pejabat dari Kabupaten Mamasa terkini. Berada di atas panggung menerima penghargaan atas prestasi hasil inovasi pemerintah di kabupaten itu tahun 2024 lalu.

Kamis kemarin di Jakarta, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mamasa, Ibu Suriani, berada di Jakarta dan naik di panggung kehormatan di Kantor Badan Pangan Nasional RI untuk menerima penghargaan.

Dr. MUHAMMAD ZAIN, M.Ag, Pj. BUPATI MAMASA (2024).

Penghargaan prestisius sebagai kabupaten terbaik pertama daerah dengan tingkat penurunan angka ketidakcukupan pangan atau Prevalence of Undernourishment (PoU) tahun 2024.

Istilahnya asingnya tak mudah disebut, tapi ini adalah menyangkut prestasi di bidang pangan di sebuah kabupaten yang cukup.

Kabupaten Mamasa di tahun 2024 dipimpih oleh seorang pejabat Kementerian di Jakarta, namanya Dr. Muhammad Zain, M.Ag.

Inovasi di tahun lalu, diganjar penghargaan pada Agustus 2025 ini. Tentulah sebuah kebanggaan bagi Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MAMASA, SURIANI DELLUMAJA (KEDUA KANAN) MENERIMA PENGHARGAAN TINGKAT NASIONAL DI JAKARTA, KAMIS, 14 AGUSTUS 2025. (FOTO: ISTIMEWA)

Penghargaan terkait ketahanan pangan daerah — dengan nama dan kategori untuk penghargaan di atas — diterima oleh wakil Mamasa, ibu Suriani, dan diserahkan langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional, H. Arief Prasetyo Adi, di Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2025.

Barusan Ibu Suriani menjawab pertanyaan dari sekelebat chat whatsapp yang diajukan padanya. Termasuk beberapa gambar penting disertakan.

Berdasarkan data BPS dan Badan Pangan Nasional, Kabupaten Mamasa berhasil menurunkan angka PoU dari 14,95 persen tahun sebelumnya (2023) menjadi 7,16 persen pada tahun 2024.

Capaian ini setara dengan penurunan 51 persen atau setara 16.500 jiwa, sehingga kini tersisa 11.899 jiwa yang masih tergolong rawan pangan dari total penduduk Kabupaten Mamasa sebanyak 166.208 jiwa (BPS 2024).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mamasa, Suriani Dellumaja, menyampaikan rasa syukur atas capaian ini.

“Puji Tuhan, Mamasa juara 1 penurunan kerawanan pangan PoU (angka ketidakcukupan pangan) tahun ini dengan penurunan 51%. Semoga tahun depan bisa mencapai target nasional 5 persen di bawah kepemimpinan bupati dan wakil bupati kita sekarang (WelemSudirman, red),” ujar Suriani, yakin.

Suriani menambahkan, penghargaan ini menjadi bukti bahwa upaya pemerintah daerah dalam mengatasi masalah pangan dan gizi mulai menunjukkan hasil nyata.

SURIANI DELLUMAJA (KANAN). (FOTO: ISTIMEWA)

“Ke depan, pihaknya akan terus memperkuat program intervensi langsung, seperti peningkatan akses pangan bergizi, edukasi konsumsi pangan sehat, dan pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian lokal agar dapat memenuhi panga sendiri (swasembada pangan),” jelas Suriani.

Penghargaan level nasional ini menempatkan Kabupaten Mamasa di posisi teratas dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dalam kategori penurunan angka ketidak cukupan pangan. Pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk menekan angka tersebut hingga mencapai standar nasional demi memastikan seluruh warga memperoleh kecukupan pangan dan gizi yang layak.

Penghargaan ini tentu buah kerja keras semua pihak, stakeholders yang terus bersinergi untuk memastikan ketercukupan pangan bagi masyarakat bawah. Gerakan Pasar Murah, Gerakan Kesadaran Petani Milenial, Tim Penggerak PKK, kepercayaan pemerintah pusat dan publik harus terus dirawat. Mamasa bersatu untuk rakyat.

Seluruh kabupaten/kota di Indonesia dituntut berpacu: waktu lima tahun bagi setiap pemimpin daerah tentulah dirasa tak cukup lama. Tuntutan banyak. Rakyat yang dipimpin terkadang tak sabar: mau cepat sejahtera, kepala daerah seolah jadi tumpuan segalanya.

LEOSARMAN SHD

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini