Keluh pedagang kaki lima: mereka menilai Satpol PP tak adil untuk semua pedagang kecil yang memadati arena balapan.
TRANSTIPO.com, Polman – Hari kedua Kejurnas Seri IX Motocross di Sirkuit Sport Center, Pekkabata, Polewali Mandar, Minggu, 18 September 2016. Masyarakat dan pecinta balapan motor kros kembali berbondong-bondong ke arena lintasan ekstrim dan adu kecepatan.
Tak mau ketinggalan, pedagang kaki lima juga melakukan aktifitasnya sebagaimana biasanya. Kepada laman ini, mereka mengungkapkan kesyukurannya atas terselenggaranya event besar ini di Polewali Mandar.
Kepada kru transtipo.com, salah seorang pemilik kios yang ada sekitar arena balapan menceritakan apa yang dialaminya.
“Tolong bantu kami pak, komunikasikan kepada pihak Satpol PP yang ada di sini agar kami juga bisa mendapat hak yang sama seperti pedagang yang lain,” kata salah seorang pedagang kaki lima yang tak bersedia ditulis identitasnya.
“Sebelum kita masuk pak kita membayar tempat sebanyak 1.000 rupiah/meter. Dan yang saya sewa ini 25 meter/segi. Dan kita diwajibkan untuk mengambil tiket (karcis). Pada hari pertama sebanyak 10 lembar dan pada hari kedua wajib ambil 10 lembar. Kami diberitahu ini sesuai hasil rapat, dan itu harus kita jual karena, kalau tidak kita jual maka kita akan rugi,” kata salah seorang pedagang itu.
Dari seruan pihak keamanan dalam hal ini pihak Satpol PP, pedagang dilarang untuk masuk menjual di sekitar arena balapan, tapi fakta di lapangan banyak pedagang asongan yang masuk menjual.
“Katanya kita dilarang masuk menjual tapi kenapa Satpol PP tidak melarang pedagang-pedagang lain yang masuk di dalam,” keluh pedagang yang lainnya.
Hari ini adalah puncak balapan dalam Kejuaraan Nasional Putaran 9 Motorcross. Pesertannya dari Sulawesi Barat, Bali, Sulawesi Utara, Papua, Jakarta, Jawa Barat, dan lain-lain dengan kelas serta jenis motor yang berbeda-beda.
ANDI ARWIN