TRANSTIPO.com, Topoyo – Seorang warga Dusun Lomba Bowu, Desa Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Sulkifli sesalkan adanya kubangan yang telah menyebabkan korban anak di bawah umur.
Kubangan itu merupakan bekas galian tambang yang sudah lama dibiarkan oleh pihak pengelola tambang.
Hal itu diungkapkan Sulkifli saat dikonfirmasi di tempat kejadian pada Jum’at, 9 Juli 2021.
Yang membuat Sulkifli merasa kesal, karena pengelola tambang membiarkan bekas galiannya menganga begitu saja tanpa memperhatikan dampak keselamatan warga sekitar.
Seharusnya, kata Sulkifli, kubangan tersebut kembali ditimbun, atau setidaknya dirapikan agar tidak membahayakan nyawa warga, terutama anak-anak, karena tempat itu tidak jauh dari pemukiman warga.
“Ya setidaknya lubang itu tidak dibiarkan begitu saja,” kata Sulkifli.
Ia juga mengatakan, yang dialami Sinta kemarin, yang masih anak-anak tidak terulang kedua kalinya.
“Pengelola seharusnya ikut bertanggung jawab atas apa yang menimpa korban. dan pihak terkait tidak membiarkan hal ini,” tambahnya.
Kubangan inilah tempat korban yakni Sinta Ayu Lestari (12) meredam nyawanya kemarin sore, Kamis, 8 Juli 2021, sekitar pukul 16.55 WITA.
Saat itu, Risal ceritakan, Sinta (korban) bersama keempat teman sepantarannya sedang bermain di sekitar kubangan yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban.
Menurut Risal, korban saat itu sempat memanjat gunung yang tidak jauh dari kubangan, kemudian korban terpeleset karena saat itu sedang hujan, kemudian di situlah korban masuk ke kubangan yang terdapat air dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.
“Saya tahu karena anak-anak yang bersama korban bercerita,” jelas Risal.
Kepala Dusun Lomba Bowu H. Amrul saat ditemui Jum’at, 9 Juli 2021, mengungkapkan, tambang tersebut rencananya akan ia tutup.
“Setahu saya tambang itu ada Izinnya, tapi rencananya kita akan tutup dulu,” singkat Amril.
Sinta Ayu Lestari (12), anak dari pasangan Pasutri Anwar dan Silawati telah dimakamkan siang tadi di Dusun Salupangkang, Desa Talansari sekitar pukul 10.00 WITA.
RULI SYAMSIL